TEMPO.CO, Jakarta - PT Pelayaran Nasional Indonesia atau Pelni (Persero) mencatat, sepanjang triwulan I 2020, perseroan telah mengangkut kargo dengan volume 1.393 TEUs melalui tol laut. Kepala Kesekretariatan Pelni Yahya Kuncoro memproyeksikan, volume angkutan tol laut yang dijalankan perusahaannya sepanjang 2020 akan lebih optimal lantaran ada pandemi virus corona.
"Dengan jadwal pelayaran yang tetap dan teratur, Pelni terus mengoptimalkan pelaksanaan operasional tol laut l tol laut," ujar Yahya, Jumat, 1 April 2020.
Melalui program tol laut, Yahya menjelaskan, Pelni telah mengangkut barang berupa sembako seperti gula, tepung terigu, bawang merah, daging sapi, daging ayam ras, telur ayam ras, dan ikan segar. Sedangkan untuk barang kebutuhan penting lainnya, perusahaan turut mengangkut benih padi, jagung dan kedelai, pupuk, semen, elpiji 3 kilogram, triplek, besi baja konstruksi, serta baja ringan.
Kapal tol laut ini umumnya mengantarkan barang dari Pulau Jawa menuju pulau-pulau lain dari barat hingga timur Indonesia. Adapun tol laut tersebut digadang-gadang dapat mengurangi disparitas harga antara wilayah terluar dengan pusat kegiatan ekonomi di Pulau Jawa.
Yahya menerangkan, selain mengantarkan barang, Pelni akan memaksimalkan potensi muatan balik kapal tol laut dengan membawa hasil alam dari daerah untuk dapat dipasarkan di Jawa Port. Ia berharap, upaya ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah setempat.
"Beberapa waktu lalu, dari Morotai menuju Surabaya, kami membawa muatan balik berupa ikan tuna dan batang kelapa. Begitu pun di daerah Tarempa, Natuna kami mengoptimalkan muatan seperti ikan, cumi-cumi, dan cengkeh," ujar Yahya.
Di samping menjalankan program tol laut, Yahya menjelaskan Pelni juga mndukung gerakan bertajuk "Rumah Kita" yang dijalankan Kementerian Perhubungan dan Kementerian BUMN. Gerakan ini akan memberikan acuan para pedagang untuk mematok standar harga barang.
Ia berharap, dengan gerakan tersebut, pedagang bisa menurunkan harga-harga kebutuhan pokok khususnya di daerah terluar di Indonesia bagian timur. Sebelumnya, Pelni telah mendapatkan penugasan di empat lokasi untuk mengirimkan barang melalui tol laut. Di antaranya Timika, Manokwari, Morotai, dan Saumlaki.
Pelni mengoperasikan tol laut perdana pada 2017 di Timika. Selanjutnya, untuk memperluas jangkauan, perusahaan akan mengoperasikan kapal laut ke trayek Tahuna, Lewoleba, Rote, Jaelolo, dan Bima.
Adapun berdasarkan catatan pada 2020, Pelni telah ditugaskan untuk mengoperasikan delapan trayek tol laut. Kedelapan trayek itu adalah KM Logistik Nusantara 1 (Tanjung Perak - Makassar - Tahuna - Tanjunh Perak), KM Logistik Nusantara 2 (Tanjung Perak - Badas - Bima - Merauke - Bima - Tanjung Perak), KM Logistik Nusantara 3 (Tanjung Perak - Makassar - Jailolo - Morotai - Tanjung Perak), KM Logistik Nusantara 4 (Tanjung Priok - Tarempa - Natuna - Serasan - Midai - Tg. Priok), KM Logistik Nusantara 6 (Tanjung Perak - Tidore - Buli - Maba - Weda), KM Kendhaga Nusantara 1 (Bitung - Tahuna - Tagulandang - Lirung - Miangas - Marore - Bitung), KM Kendhaga Nusantara 7 (Tanjung Perak - Loweleba - Larantuka - Tanjung Perak), KM Kendhaga Nusantara 11 (Tanjung Perak - Rote - Sabu - Tanjung Perak).