TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak WTI melonjak 15 persen seiring dengan berkurangnya persediaan mingguan di Amerika Serikat yang mengindikasikan pengurangan pasokan.
Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan hari ini, Kamis, 30 April 2020 hingga pukul 11.02 WIB harga minyak jenis WTI untuk kontrak Juni 2020 di bursa Nymex bergerak naik 15,94 persen ke level US$ 17,46 per barel. Adapun harga minyak jenis Brent untuk kontrak Juni 2020 di bursa ICE libur dan semalam ditutup menguat 10,91 persen ke level US$ 25 per barel.
Analis Monex Investindo Futures Andian mengatakan harga minyak naik ke level tertinggi pada awal sesi hari ini setelah laporan cadangan minyak mentah EIA dirilis di bawah ekspektasi. Pada Rabu malam sebelumnya, Energy Information Agency (EIA) melaporkan cadangan minyak mentah AS hanya sebesar 9 juta barel pekan lalu, dibawah ekspektasi 11,2 juta barel.
Hal tersebut, kata Andian, memicu harapan penggunaan minyak mentah di AS dan menyusutnya produksi minyak mentah lokal. "Tidak akan menyebabkan suplai berlebih yang tidak dapat di tampung oleh sejumlah kilang minyak di AS. Harga minyak pun naik," tuturnya seperti dikutip dari publikasi risetnya.
Harga minyak berpotensi naik menguji resisten US$ 17,40 - US$ 18,25 per barel bila optimisme menyusutnya cadangan minyak mentah berlanjut. Sebaliknya, harga minyak bergerak ke bawah level support US$ 14,8 per barel dapat memicu pelemahan menguji support US$ 12,55 - US$ 13,7.
BISNIS