TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 259 anak buah kapal (ABK) Dream Explorer, kapal pesiar yang melayani pelayaran dari Shanghai, Sydney dan Auckland, dipulangkan ke Indonesia pada Rabu, 29 April 2020, melalui Pelabuhan Tanjung Priok. Pemulangan itu difasilitasi oleh Kementerian Perhubungan, Gugus Tugas Covid-19, TNI, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan pihak-pihak lainnya.
"ABK kapal MV Dream Explorer diangkut menggunakan sekoci ke Dermaga JICT 2 Pelabuhan Tanjung Priok untuk kemudian dilakukan pemeriksaan kesehatan,” ujar Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut dalam keterangannya pada Rabu petang, 29 April 2020.
Wisnu menjelaskan, sebelum mendarat, para ABK lebih dulu diperiksa oleh petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dan Satgas Covid-19. Para ABK juga melalui pemeriksaan rapid test untuk mengetahui kemungkinan dirinya tertular virus corona. Seusai menjalani tes cepat, seluruh ABK dinyatakan negatif virus corona.
Setelah diperiksa, para ABK diangkut menggunakan 18 bus menuju tempat karantina di Wisma Atlet. Sebab, sebelum pulang ke rumah masing-masing, ABK ini wajib menjalani isolasi selama 14 hari.
Seumpama Wisma Atlet tak mampu menampung ABK, Wisnu mengatakan pihak prinsipal akan menyediakan tempat karantina lainnya. Adapun dari 359 ABK itu, sebanyak 305 orang adalah laki-laki dan 54 sisanya merupakan perempuan.
Menurut Wisnu, pemulangan WNI yang bekerja sebagai ABK di luar negeri ini merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah untuk melindungi pekerja migran di tengah penyebaran virus corona. Sebelumnya, kata dia, pemerintah juga telah memulangkan ABK MV Artania.
“Selain MV Artania dan MV Dream Explorer, sesuai hasil rapat dengan Gugus Tugas Covid-19 dan pihak-pihak terkait, pada 30 April kami akan kembali memfasilitasi pemulangan sebanyak 374 ABK kapal MV Carnival Splendor,” tutur Wisnu.