Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pertahankan Suku Bunga, The Fed: Hingga Ekonomi AS Kembali Pulih

image-gnews
Orang-orang berhjalan di samping gedung bank sentral AS, Federal Reserve atau The Fed, September 14, 2008.[REUTERS /Chip]
Orang-orang berhjalan di samping gedung bank sentral AS, Federal Reserve atau The Fed, September 14, 2008.[REUTERS /Chip]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bank sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di kisaran level saat ini. The Fed berjanji untuk mempertahankannya hingga ekonomi AS kembali pulih.

Dalam rapat kebijakan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang berakhir Rabu waktu setempat atau Kamis dini hari WIB, 30 April 2020 diputuskan suku bunga The Fed (Fed Runds Rate) di level 0 persen - 0,25 persen.

Gubernur The Fed Jerome Powell menyatakan, pandemi virus Corona (Covid-19) telah membawa perekonomian Amerika Serikat ke kondisi 'berhenti tiba-tiba'. Bank sentral juga mengaku tak bisa memastikan berapa lama perlambatan ekonomi akan berlangsung.

“Aktivitas ekonomi kemungkinan akan turun dengan laju yang belum pernah terjadi sebelumnya pada kuartal kedua (2020),” ucap Powell dalam suatu konferensi pers pada Rabu.

Dengan begitu, menurut Powell, dibutuhkan lebih banyak dukungan dari semua pihak jika ingin pemulihan ekonomi lebih cepat. "Jika ingin menjadi kuat,” katanya seperti dilansir melalui Bloomberg.

Para pembuat kebijakan juga secara bulat menyatakan akan menggunakan alat-alat yang dimilikinya dan bertindak sesuai kebutuhan untuk mendukung ekonomi. Selain itu, The Fed memperingatkan bahwa pandemi Covid-19 akan membebani ekonomi dalam jangka menengah.

Powell berulang kali juga menekankan pentingnya kebijakan fiskal dan mengatakan "ini bukan waktunya" membiarkan kekhawatiran tentang ukuran defisit federal untuk menghambat besarnya tanggapan yang dilancarkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pernyataan tersebut lebih kurang mengulangi pernyataan dalam rapat kebijakan lalu pada 15 Maret yang mengatakan Komite The Fed akan mempertahankan kisaran target suku bunga acuan di kisaran nol.

Hal itu dilakukan sampai yakin bahwa ekonomi AS telah melewati peristiwa-peristiwa baru-baru ini serta berada di jalurnya untuk mencapai lapangan kerja maksimum dan target stabilitas harga. “Saya pikir semua orang menderita, tetapi saya rasa mereka yang paling tidak mampu menanggungnya adalah mereka yang kehilangan pekerjaan," kata Powell.

Beberapa jam sebelum The Fed menelurkan keputusannya, Departemen Perdagangan AS melaporkan ekonomi AS menyusut 4,8 persen secara tahunan pada kuartal I/2020. Hal tersebut menandakan kontraksi pertama sejak 2014 yang saat itu mencatat minus 1,1 persen.

Tak hanya membukukan penurunan terburuk sejak 2008, kontraksi pada kuartal pertama itu juga lebih buruk daripada proyeksi median ekonom dalam survei Bloomberg untuk penurunan 4 persen.

Kontraksi tersebut dialami karena upaya yang dilancarkan pemerintah untuk membendung persebaran virus Corona telah memaksa banyak perusahaan di AS tutup dan konsumen tidak keluar dari rumah masing-masing.

BISNIS 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kurs Rupiah Ditutup Menguat Hari Ini, Meski Belum Lepas dari Rp 16 Ribu

12 jam lalu

Ilustrasi penukaran mata uang asing dan nilai Rupiah.  Tempo/Tony Hartawan
Kurs Rupiah Ditutup Menguat Hari Ini, Meski Belum Lepas dari Rp 16 Ribu

Kurs rupiah ditutup menguat ke level Rp 16.179 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Kamis, 18 April 2024.


Kurs Rupiah Diprediksi Menguat Hari Ini ke 16.170 per Dolar AS, Apa Saja Penyebabnya?

23 jam lalu

Kurs Rupiah Diprediksi Menguat Hari Ini ke 16.170 per Dolar AS, Apa Saja Penyebabnya?

Ibrahim Assuaibi memprediksi nilai tukar rupiah hari ini akan fluktuatif dan ditutup menguat ke level Rp 16.170 per dolar AS.


Airlangga Siapkan Antisipasi Imbas Tekanan Serangan Iran ke Israel Terhadap Perekonomian RI

2 hari lalu

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto ketika ditemui usai Salat Idulfitri 1445 H di Masjid Ainul Hikmah, DPP Partai Golkar, Slipi Jakarta pada Rabu, 10 April 2024. TEMPO/Defara
Airlangga Siapkan Antisipasi Imbas Tekanan Serangan Iran ke Israel Terhadap Perekonomian RI

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi soal imbas serangan Iran ke Palestina terhadap perekonomian Indonesia.


Rupiah Anjlok ke Rp 16.000 per Dolar AS, Pengamat Prediksi Masih akan Terus Melemah

5 hari lalu

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 ribu rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024. Rupiah ditutup melemah mendekati level Rp16.000 hari ini. TEMPO/Tony Hartawan
Rupiah Anjlok ke Rp 16.000 per Dolar AS, Pengamat Prediksi Masih akan Terus Melemah

Nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS hari ini Jumat, 12 April 2024 anjlok ke level Rp 16 ribu. Pengamat memprediksi rupiah masih akan terus melemah.


Kurs Rupiah Diprediksi Terus Menguat Seiring Ekspektasi Penurunan Suku Bunga The Fed

14 hari lalu

Petugas menghitung pecahan uang 100 dolar AS di tempat penukaran valuta asing Dolarindo, Blok M, Jakarta, Selasa, 10 November 2020. Rupiah ditutup menguat tipis pada perdagangan pada hari ini. TEMPO/Tony Hartawan
Kurs Rupiah Diprediksi Terus Menguat Seiring Ekspektasi Penurunan Suku Bunga The Fed

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, memperkirakan perkembangan nilai tukar rupiah lebih baik pada semester II 2024. Kenapa?


Pasar Keuangan Global Disebut Kondusif dan Jasa Keuangan Nasional Stabil, Simak Penjelasan Bos OJK

16 hari lalu

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar memberi sambutan saat Peluncuran Roadmap Fintech P2P Lending 2023-2028-Perkuat Pelindungan Konsumen dan Pembiayaan Produktif di Jakarta, Jumat 10 November 2023. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi meluncurkan peta jalan (roadmap) Pengembangan dan Penguatan Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi (LPBBTI) periode 2023-2028 seiring dengan maraknya kasus jeratan pinjaman online (pinjol) ilegal. Tempo/Tony Hartawan
Pasar Keuangan Global Disebut Kondusif dan Jasa Keuangan Nasional Stabil, Simak Penjelasan Bos OJK

OJK sebut, saat ini kondisi perekonomian dan pasar keuangan global cukup kondusif, tapi tetap perlu memperhatikan perkembangan geopolitik global.


Rupiah Hari Ini Diprediksi Fluktuatif dan Ditutup Melemah

23 hari lalu

Ilustrasi penukaran mata uang asing dan nilai Rupiah.  Tempo/Tony Hartawan
Rupiah Hari Ini Diprediksi Fluktuatif dan Ditutup Melemah

Pada perdagangan Selasa, 26 Maret 2024, rupiah ditutup menguat 7 poin menjadi Rp 15.793 per dolar AS.


Rupiah Merosot ke Level Rp15.803 per Dolar AS, Analis: Ada Potensi Penguatan

23 hari lalu

Ilustrasi rupiah. Pexels/Ahsanjaya
Rupiah Merosot ke Level Rp15.803 per Dolar AS, Analis: Ada Potensi Penguatan

Nilai tukar rupiah diprediksi karena The Fed belum akan menurunkan suku bunga acuannya dalam waktu dekat.


Sehari Setelah KPU Umumkan Hasil Rekapitulasi Pemilu 2024, Segini Nilai Tukar Rupiah dan IHSG

27 hari lalu

Petugas melintas di ruang utama lantai Bursa Efek Infonesia, Jakarta, Rabu, 7 Februari 2024. Sepanjang sesi, indeks komposit bergerak di rentang 7.262-7.276. TEMPO/Tony Hartawan
Sehari Setelah KPU Umumkan Hasil Rekapitulasi Pemilu 2024, Segini Nilai Tukar Rupiah dan IHSG

KPU umumkan hasil rekapitulasi nasional Pemilu 2024 pada 20 Maret 2024, bagaimana respons pasar saham IHSG dan nilai tukar rupiah sehari setelahnya?


Bitcoin Diprediksi Tembus Rekor Tertinggi ke Rp 1,16 Miliar usai Pernyataan Dovish The Fed

27 hari lalu

Ilustrasi bitcoin. Pexels
Bitcoin Diprediksi Tembus Rekor Tertinggi ke Rp 1,16 Miliar usai Pernyataan Dovish The Fed

Bitcoin (BTC) diperkirakan kembali menembus rekor dan mencapai level all-time high (ATH) sebelum memasuki wilayah overbought atau keadaan jenuh beli.