TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi alias SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan pengembangan lapangan gas abadi Blok Masela menjadi salah satu proyek yang terhambat akibat adanya wabah Virus Corona alias COVID-19.
"Abadi Masela yang diharapkan on stream di 2027 saat ini mengalami kendala karena survei lapangan tidak bisa dilakukan berkaitan dengan upaya menangkal COVID-19," ujar Dwi dalam rapat bersama Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat, Selasa, 28 April 2020.
Dwi mengatakan lembaganya hingga saat ini terus berdiskusi dengan Inpex agar proyek tersebut bisa on-stream sesuai rencana, yaitu pada 2027. Untuk mencapai target tepat waktu, ia berharap akan ada percepatan progres di tahun-tahun mendatang. "Nanti mungkin akan ada speed up di tahun mendatang."
Di samping persoalan survei, Dwi mengatakan kendala dalam proyek tersebut juga berkaitan dengan pemasaran dan penjualan gas. "Tantangan untuk proyek yang belum mulai seperti ini adalah pada harga gas yang akan dijual nanti," tutur dia. Ia mengatakan pemasaran gas tersebut terkendala karena saat ini para calon pembeli masih menunggu alias wait and see, seiring situasi yang menekan sektor migas belakangan ini.
Blok Masela yang dikelola Inpex ditargetkan on-stream pada triwulan II 2027. Proyek tersebut diperkirakan menelan investasisekitar US$ 19,8 miliar. Hingga Maret 2020, Dwi mengatakan telah ada realisasi pada proyek tersebut, antara lain revisi POD-I yang sudah disetujui oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
Di samping itu, proses aktivitas persetujuan analisis dampak lingkungan alias AMDAL baru mencapai 43,41 persen dari target 47,22 persen. Saat ini juga proyek tersebut tengah masuk ke proses tender FEED untuk onshore LNG, FPSO, Gas Export Pipeline, dan Subsea Umbilical, River, dan Flowliner alias Surf.
CAESAR AKBAR