TEMPO.CO, Jakarta - PT ASDP Ferry (Persero) menyetop sementara penjualan tiket penumpang untuk golongan I-IV di Pelabuhan Merak-Bakauheni menyusul kebijakan larangan mudik diberlakukan. Penyetopan penjualan tiket ini dilakukan mulai 27 April hingga 31 Mei 2020.
"Pada Minggu 26 April, kami telah berkoordinasi dengan Kakorlantas Polri bersama jajaran Polda Banten dan telah diputuskan bahwa kapal-kapal penyeberangan Merak-Bakauheni dilarang mengangkut penumpang pejalan kaki, sepeda motor, kendaraan angkutan orang, baik pribadi maupun umum," kata Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi, Selasa, 28 April 2020.
Ira menjelaskan, sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020, perseroan hanya akan mengoperasikan kapal untuk mengangkut kendaraan yang dikecualikan. Misalnya untuk kendaraan pengangkut barang atau logistik, kendaraan pengangkut alat medis, hingga kendaraan jenazah.
Selanjutnya, Ira memastikan ASDP bakal mengikuti arahan dari Badan Pengelola Transportasi Darat Wilayah VIII Provinsi Banten terkait penyetopan ini. Ia berharap kebijakan tersebut dapat dimengerti oleh seluruh pengguna jasa.
Ira juga mewanti-wanti agar masyarakat tidak berkukuh melakukan mudik agar upaya untuk menekan tingkat penyebaran virus corona bisa optimal. Adapun bagi para pengguna jasa yang telah membeli tiket penyeberangan pada periode 27 April hingga 31 Mei 2020, ia memastikan perseroan akan melayani pengembalian biaya tiket (refund) 100 persen.
Proses ini bakal berlangsung maksimal 30 hari kerja. Adapun proses refund dapat dilakukan lewat pengajuan melalui www.ferizy.com atau menghubungi contact center ASDP di 08111-021-191 dan cs@indonesiaferry.co.id.
Akibat kebijakan ini, Ira mengakui kinerja perseroan memang akan menurun. Bahkan, sejak pertama kali gerakan jaga jarak fisik atau physical distancing diterapkan, perusahaan mengalami kemelorotan produksi hingga 40 persen.
Karena itu, saat ini perusahaan akan mengandalkan kinerja pada angkutan logistik. Apalagi, angkutan logistik pada masa-masa sekarang ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
"Fokus kami menjaga agar penyeberangan logistik tetap berjalan lancar sehingga mobilisasi pasokan logistik ke seluruh Indonesia tetap terjaga dengan baik sesuai arahan Presiden Joko Widodo," ucapnya.