TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertanian berencana memberikan bantuan sebanyak 1 juta ekor ayam senilai Rp 42,87 miliar untuk 40 ribu rumah tangga petani di 16 kabupaten di Indonesia. Rencana itu disampaikan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian Fadjry Djufry dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat yang digelar secara virtual, Senin, 27 April 2020.
"Bantuan ini akan diberikan kepada petani di 16 kabupaten di Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur," ujarnya seperti yang disiarkan dalam televisi Parlemen.
Menurut Fadjry, masing-masing rumah tangga akan memperoleh bantuan sebanyak 25 ekor ayam lokal unggul. Pemberian bantuan ini sekaligus beserta pakan, vaksin atau obat, dan pembuatan kandangnya.
Ia berharap, para petani akan memperoleh hasil setelah 2,5 bulan bibit ayam itu dipelihara. "Nanti bisa mendapatkan telur, anak ayam untuk dijual," ujarnya.
Adapun penerima bantuan ini akan berpatok pada data milik Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian. Data itu kemudian bakal lebih dulu diverifikasi agar tepat sasaran.
Bantuan 1 juta ekor ayam ini merupakan salah satu bentuk stimulus untuk masyarakat yang rentan terkena dampak pandemi virus corona. Sebelumnya, Kementerian Pertanian telah mengusulkan adanya penghematan anggaran sebesar Rp 7 triliun dalam APBN 2020 untuk difokuskan terhadap penanganan wabah itu.
"Berdasarkan surat yang diterbitkan Menteri Keuangan Nomor S-302/MK.02/2020 tentang Langkah-Langkah Penyesuaian Belanja K/L TA 2020, anggaran Kementan yang semula Rp 21,05 triliun menjadi Rp 14,05 triliun atau melakukan penghematan Rp 7 triliun," ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Momon Rusmono di kesempatan yang sama.
Dari total penghematan itu, sebanyak Rp 1,2 triliun di antaranya akan difokuskan untuk social safety net atau jaring pengamanan sosial bagi masyarakat. Kemudian, Rp 1,2 triliun lainnya untuk pengamanan ketersediaan pangan. Sisanya adalah untuk dukungan terhadap pencegahan penularan virus corona.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA