TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Agus Joko Pramono terpilih menjadi board member pada The International Organization of Supreme Audit Institutions (INTOSAI) Development Initiative. Agus terpilih menjadi anggota untuk periode 1 April 2020 sampai 31 Maret 2023.
“Agus dinilai capable dan dapat diandalkan untuk mewakili region Asia,” tulis pihak BPK dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat, 24 April 2020. Selain itu, Agus dinilai juga dapat menyuarakan kebutuhan pengembangan SAI (Supreme Audit Institution) alias auditor di Asia dengan melihat peran aktifnya di komunitas kawasan Asia Pasifik Selama ini.
INTOSAI adalah organisasi BPK sedunia yang berbasis di Vienna, Austria. Sementara INTOSAI Development Initiative atau IDI adalah unit dari organisasi ini, yang memiliki peran untuk mendorong peningkatan kapasitas badan auditor tertinggi, terutama di negara-negara berkembang. IDI sendiri berbasis di Norwegia.
Pihak BPK menambahkan, penunjukan Agus diumumkan oleh Auditor General of Norway, yang sekaligus menjabat Ketua IDI board. Proses pemilihannya ditangani oleh komite khusus di IDI yaitu Nomination and Remuneration Committee. Pemilihan terhadap Agus pun berdasarkan proses internal terhadap personal capacity dan rekam jejak kandidat di komunitas internasional.
Adapun penetapan Agus sebagai IDI board member dilakukan dalam pertemuan Virtual Board Member IDI pada 24 Maret 2020. Penunjukan ini sesuai dengan IDI Statutes dan IDI Rules and Procedures.
Saat ini, board member IDI memiliki 10 anggota yang sudah mempertimbangkan keterwakilan masing-masing kawasan. Selain Agus, anggota lainnya yaitu Vitor Manuel da Silva Caldeira dari Portugal, Lara Taylor Pearce dari Sierra Leone, Pamela Monroe Ellis dari Jamaika, dan Margit Kraker dari Austria.
Lalu, Thembekile Makwetu dari Afrika Selatan dan Helena Lindberg dari Swedia. Kemudian, tiga dari Norwegia yaitu Ase Kristin Berglihn Hemsendan, K Kristin Amundsen, Per-Kristian Foss.
Lebih lanjut, sebagai board member IDI, Agus memiliki peran strategis dalam menentukan arah kebijakan unit ini ke depan. Selain itu, posisi yang strategis ini dinilai juga akan membuka kesempatan yang luas bagi BPK untuk mengeksternalisasi best practice yang mereka lakukan ke komunitas SAI internasional.
Sebailiknya, BPK juga diharapkan dapat mengimplementasikan best practice internasional yang sesuai dalam praktek audit di BPK. “Dengan demikian, kedepannya, diharapkan BPK akan menjadi pusat referensi internasional audit,” kata pihak BPK.