TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore, 23 April 2020, menguat seiring bangkitnya harga minyak dunia setelah terpuruk di awal pekan.
Rupiah ditutup menguat 35 poin atau 0,23 persen menjadi Rp 15.415 per dolar AS dari sebelumnya Rp 15.450 per dolar AS.
"Harga minyak mentah yang mulai merangkak naik membuat sentimen pelaku pasar membaik," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Kamis.
Minyak jenis Brent menguat sekitar 3 persen dan kembali ke atas US$ 20 per barel, sementara minyak West Texas Intermediate (WTI) menguat nyaris 4 persen di kisaran US$ 14 per barel pagi ini, berdasarkan data Refinitiv.
Sentimen lainnya, Senat AS meloloskan paket stimulus tambahan yang diusulkan pemerintahan Presiden AS Donald Trump. Paket bernilai US$ 500 miliar itu berfokus untuk membantu usaha kecil-menengah dalam menghadapi dampak pandemi Covid-19.
Rinciannya adalah US$ 321 miliar untuk kredit lunak kepada usaha kecil-menengah, US$ 60 miliar untuk pinjaman darurat juga untuk usaha-kecil menengah, US$ 75 miliar untuk bantuan kepada rumah sakit, dan US$ 25 miliar untuk menambah uji Covid-19 di masyarakat.
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah di posisi Rp 15.524 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp 15.415 per dolar AS hingga Rp 15.598 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Kamis menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp 15.630 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp 15.567 per dolar AS.
ANTARA