TEMPO.CO, Jakarta - Belva Devara telah mengundurkan diri sebagai Staf Khusus (Stafsus) milenial Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak Selasa, 21 April 2020. Pengunduran diri CEO cum pendiri Ruangguru tersebut tak lepas dari kontroversi yang terjadi akhir-akhir ini.
Ruangguru akhir-akhir ini memang menjadi kontroversi. Pasalnya, sebagai sebuah startup teknologi pendidikan, Ruangguru menjadi mitra pemerintah dalam pelaksanaan program Kartu Pra Kerja yang digagas Presiden Jokowi. Ditengarai terjadi konflik kepentingan dalam pemilihan Ruangguru sebagai mitra pemerintah dan keberadaan Belva.
Menghadapi hal itu, Ruangguru, sebagai sebuah entitas, tak tinggal diam. Iman Usman, salah satu pendiri Ruangguru angkat bicara.
Dalam akun Instagram resminya, @imanusman, dia menjawab beberapa tudingan. Salah satunya adalah, tuduhan bahwa Ruangguru mendapat kucuran anggaran Rp 5,6 triliun dari pemerintah dari program tersebut.
"Saya nggak ngerti kenapa muncul kesimpulan semacam ini. Tidak ada satu pun platform mitra resmi Kartu Pra Kerja mendapat alokasi anggaran khusus pemerintah," tulis Iman dalam akunnya.
Menurut Iman, skeman Kartu Pra Kerja adalah bantuan insentif langsung dan kredit pelatuhan. Kredit pelatihan ini bisa digunakan penuh (sesuai nilai maksimal), bisa juga tidak. Jika digunakan pun, menurut Iman, peserta harus memilih kelas dari ratusan lembaga pelatihan yang jumlahnya lebih dari 192 lembaga.
"Jadi salah banget kalau ada narasi yang bilang, 'duitnya lari ke kantong Ruangguru'. Yang akhirnya menentukan berapa anggaran yang dikeluarkan, adalah hak penuh peserta Kartu Pra Kerja," tulis Iman.
Pada kesempatan itu, Iman pun memberikan capaian Ruangguru sejak berdiri enam tahun lalu. Ruangguru telah diunduh lebih dari 10 juta, memiliki rating 4,7, dengan lebih dari 500.000 ulasan.