TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 810 anak buah kapal atau ABK yang bekerja di kapal pesiar asing dipulangkan ke Indonesia dari Australia. Pemulangan tersebut dilakukan melalui Pelabuhan Benoa, Bali.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kementerian Perhubungan Wisnu Handoko mengatakan pemulangan ini dilakukan secara bertahap mulai 16 hingga 19 April 2020. Prosedur pemulangan itu diklaim sudah mempertimbangkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus corona atau Covid-19.
"Pemulangan para ABK mendapat pengawalan yang ketat dari petugas mulai dari pengamanan di area sektor laut, darat, dan pengangkutan oleh tim kesehatan serta evakuasi para ABK yang terindikasi positif Covid-19," katanya, Kamis, 23 April 2020.
Menurut Wisnu, 810 orang ABK itu merupakan pekerja migran Indonesia atau PMI yang berasal dari pelbagai daerah di Indonesia. Di antaranya Bali, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, NTB, dan Sulawesi Selatan.
Para ABK ini sebelumnya bekerja di empat kapal pesiar milik Australia. Keempat kapal itu adalah Kapal MV Voyager of The Seas, MV Azamara Journey, MV Spectrum of The Seas, dan MV Ovation of The Seas.
Sebelum turun ke Pelabuhan Benoa, Wisnu memastikan bahwa para pekerja migran ini sudah melalui tes kesehatan di atas kapal. "Pemeriksaan ini sama seperti yang diterapkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Bali kepada para PMI yang tiba di Bandara Ngurah Rai,"" ucapnya.
Adapun pemulangan ini melibatkan pelbagai unsur. Selain Tim Gugus Tugas, Kementerian Perhubungan melibatkan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Benoa, TNI, kepolisian, Basarnas, Pangkalan PSDKP Benoa, Kantor Kesehatan Pelabuhan. Kemudian, KPPBC Madya Pabean A Denpasar, Wilayah Kerja Karantina Hewan dan Pertanian, Pos Imigrasi, Pelindo III, hingga PT BEN Line.
Wisnu mengatakan pemulangan ini akan membantu para migran yang kesulitan kembali ke Tanah Air. Sebab, menurut dia, sampai saat ini banyak negara yang telah menerapkan lockdown.