TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merombak jajaran Dewan Komisaris PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau PT Pelindo I pada Senin, 20 April 2020. Melalui surat bernomor SK-123/MBU/04/2020, Kementerian mengangkat setidaknya empat nama komisaris baru dan memberhentikan lima komisaris lama.
Dengan demikian, jumlah Komisaris Pelindo I mengalami perampingan dari semula enam komisaris menjadi lima komisaris. Adapun dua dari seluruh komisaris baru yang diangkat itu diketahui merupakan perwira.
Keduanya adalah Achmad Djamaludin yang didapuk sebagai Komisaris Utama dan Arman Depari sebagai Komisaris. Achmad Djamaludin merupakan perwira TNI AL angkatan 1980 dan lulus pada 1984.
Achmad Djamaludin. Wikipedia
Sebelum memulai karier di Peindo I, Achmad Djamaludin pernah menjabat sebagai sebagai Pembantu Deputi Urusan Lingkungan Strategis Regional Kedeputian Pengkajian dan Penginderaan Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI pada 2012.
Karier Achmad Djamaludin naik saat ia didapuk sebagai sebagai Deputi IV Bidang Koordinasi Pertahanan Negara Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI. Tak lama berselang, yakni pada Juli 2019, ia kembali naik jenjang.
Achmad Djamaludin kemudian dilantik sebagai Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Sesjen Wantannas). Kala itu, Achmad menggantikan Letjen TNI Doni Monardo yang didapuk sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Arman Depari. ANTARA/Hafidz Mubarak A
Sedangkan Arman Depari sebelumnya dikenal sebagai Deputi Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN). Pria asli Sumatera Utara itu merupakan perwira tinggi Polri.
Dikutip pelbagai sumber, Arman pernah memberikan informasi hasil penyelidikan pelaku bom Bali I kepada Polda Metro Jaya. Berdasarkan informasi itu, polisi menangkap Imam Samudra yang selanjutnya ditetapkan sebagai terpidana mati.
BISNIS