TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore, 20 April 2020, terkoreksi seiring turunnya realisasi penanaman modal asing di Indonesia.
IHSG ditutup melemah 58,92 poin atau 1,27 persen ke posisi 4.575,91. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 12,62 poin atau 1,81 persen menjadi 682,85.
"Sentimen Covid-19 masih menjadi yang paling utama dalam mempengaruhi pergerakan market. Jumlah kasus dan tingkat mortalitas semakin tinggi," kata analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama di Jakarta, Senin.
Selain itu, sentimen lainnya yaitu terkait lembaga pemeringkat Standard and Poor's (S&P) mempertahankan Sovereign Credit Rating Indonesia pada BBB namun dengan outlook dari stabil menjadi negatif.
Kemudian, realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) turun 9,2 persen menjadi Rp 98,3 triliun pada kuartal I 2020 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 107,9 triliun
Dibuka menguat , IHSG pada satu jam pertama naik turun lalu bertahan di zona hijau hingga penutupan sesi pertama. Pada sesi kedua, IHSG terkoreksi dan terus berada di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Secara sektoral, seluruh sektor terkoreksi di mana sektor properti turun paling dalam yaitu minus 2,82 persen, diikuti sektor infrastruktur dan sektor industri dasar masing-masing minus 2,06 persen dan minus 1,86 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau "net foreign sell" sebesar Rp 572,96 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 526.854 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 7,76 miliar lembar saham senilai Rp 5,42 triliun. Sebanyak 133 saham naik, 271 saham menurun, dan 128 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 228,2 poin atau 1,15 persen ke 19.669,1, indeks Hang Seng melemah 50 poin atau 0,21 persen ke 24.330, dan indeks Straits Times melemah 15,2 poin atau 0,58 persen ke 2.599,4.
ANTARA