Jasa Marga mencatat tren penurunan lalu lintas terjadi di gerbang tol utama yang berbatasan dengan wilayah Jabotabek, misalnya Gerbang Tol Cikampek Utama Jalan Tol Jakarta Cikampek, GT Cikupa Exit Jalan Tol Jakarta-Merak dan GT Ciawi 2 Jalan Tol Jagorawi. Rinciannya, pada tujuh hari sejak imbauan WFH, terdapat penurunan di GT Cikampek Utama 2 sebesar 12 persen, GT Cikupa Exit sebesar minus 14 persen dan GT Ciawi 2 sebesar minus 19 persen.
Berikutnya, 14 hari sejak imbauan WFH, terdapat penurunan di GT Cikampek Utama 2 sebesar minus 15 persen, GT Cikupa Exit sebesar minus 19 persen dan GT Ciawi 2 sebesar minus 26 persen. Yang paling terkini, yaitu 28 hari sejak imbauan WFH dan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar, terdapat penurunan di GT Cikampek Utama 2 sebesar minus 27 persen, GT Cikupa Exit sebesar minus 26 persen dan GT Ciawi 2 sebesar minus 35 persen.
Tidak hanya di Jalan Tol Jasa Marga Group yang berbatasan dengan wilayah Jabotabek, perseroan juga mencatat adanya penurunan lalu lintas di ruas jalan tol jarak jauh antar kota. Contohnya di Jalan Tol Trans Jawa yang dikelola oleh perseroan, terjadi penurunan sekitar minus 34 persen dari LHR normal.
Sejalan dengan fungsi strategisnya dalam mendistribusikan orang dan barang, khususnya dalam rangka mendukung pergerakan logistik, Jasa Marga menyatakan akan terus mengoperasikan jalan tol yang dikelola di Indonesia. Namun, perseroan juga mengimbau pengguna jalan yang masih menggunakan jalan tol, khususnya di wilayah-wilayah yang diberlakukan PSBB, untuk menjalankan prinsip physical distancing.