TEMPO.CO, Jakarta - Direktur PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan bahwa sejak Maret 2019, perseroan tak lagi mengimpor solar dan avtur. Pertamina telah mampu memproduksi dua jenis bahan bakar minyak itu di dalam negeri.
Saat ini dengan menurunnya permintaan hari ini, membuat stok hari banyak. "Untuk avtur ini mencapai 119 hari, demikian juga solar. Jadi kami melihat peluang ekspor walaupun kami tahu harga memang sedang tidak bagus," kata Nicke dalam rapat virtual dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Kamis, 16 April 2020.
Menurut Nicke, ekspor avtur yang mungkin dilakukan akan menghasilkan tambahan revenue Pertamina. Ekspor ini sekaligus dapat mengurangi stok avtur yang melimpah yang ada di perusahaan.
"Jadi kami ada tambahan revenue dan menurunkan idle money dalam bentuk stok," ujarnya.
Dia juga mengatakan dengan kondisi berlebihan solar seperti saat ini, Pertamina telah mengusulkan ke pemerintah, agar perusahaan-perusahaan yang biasanya impor, diprioritaskan untuk membeli solar dari Pertamina saja.
"Sehingga perusahaan yang impor, kami usulkan ke ESDM untuk menawarkan beli dari Pertamina dulu," kata Nicke.