INFO BISNIS — Virus corona atau Covid-19 telah menjadi sebuah fenomena dunia. Setiap hari, masyarakat mendengar dan menonton di seluruh media baik televisi, cetak, online, radio dan di media sosial, yang seluruhnya membincangkan kekhawatiran masyarakat akan ganasnya Covid-19 yang tidak mudah terdeteksi bilamana virus itu menyerang tubuh manusia.
Pemerintah Indonesia maupun dunia tak henti-hentinya mengkampanyekan cara-cara terbaik yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk menghentikan siklus penyebaran virus tersebut, dan arahan untuk melakukan social distancing atau menjaga jarak aman antar sesama merupakan salah satu cara yang diharapkan dapat membantu memutuskan rantai penyebaran virus corona tersebut di lingkungan masyarakat.
Baca Juga:
Dengan social distancing, melakukan pekerjaan sehari-hari pun menjadi berubah. Para pekerja dan pelaku usaha mulai bekerja dari sebelumnya berada di kantor ke rumah masing-masing. Pola kerja baru yang sudah berjalan hampir satu bulan sejak pertengahan Maret lalu ini dikenal dengan istilah kerja di rumah atau work from home (WFH). Kini berbagai perusahaan dan pemilik usaha sudah menerapkan WFH kepada karyawannya sebagai langkah preventif untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 di lingkungan usaha mereka.
Pola kerja sebelumnya di mana para profesional dan pebisnis yang biasa dengan mudah bertatap muka dengan rekan-rekannya, kini harus menjalankan transaksi perdagangan, atau merencanakan dan menjalankan suatu proyek dengan mengandalkan teknologi komunikasi digital seperti aplikasi chat dan online video conferencing untuk mendukung produktivitas mereka. Selain merubah cara berkomunikasi, mereka juga harus dapat beradaptasi dalam berbagai hal, misalnya dalam hal bertransaksi keuangan dengan suppliers atau rekanan usaha yang sebelumnya dilakukan melalui kantor cabang perbankan.
Di era digital masa kini, perbankan digital memainkan peranan penting khususnya dalam menjaga kelangsungan kegiatan usaha bahkan untuk kelangsungan kebutuhan rumah tangga maupun pribadi dalam kondisi social distancing atau WFH. Salah satu bank swasta yang menyediakan akses perbankan digital yang canggih adalah PT Bank Maybank Indonesia (“Maybank Indonesia”) dengan aplikasi M2U ID menyediakan akses perbankan digital mobile banking bagi nasabah existing dan baru.
Baca Juga:
Aplikasi M2U ID menyediakan fitur-fitur terkini yang memudahkan nasabah dalam melakukan WFH. Fitur ini membuat transaksi perbankan menjadi mudah dan cepat dalam genggaman tangan, seperti membuka tabungan atau deposito, bayar tagihan, isi pulsa, transfer ke sesama dan antar bank hingga top up e-wallet. Bagi yang sering melakukan transfer antar bank, Maybank Indonesia akan membebaskan biaya transfer antar bank sebanyak 75 kali/bulan melalui aplikasi M2U ID dan Maybank2U (internet banking) yang terkait pada tabungan Maksi baik konvensional maupun syariah.
Selain itu, bagi yang menyukai jajan atau membeli take aways , aplikasi M2U ID juga sudah menyediakan fitur cashless payment dengan teknologi QRPay yang berlaku di merchant-merchant yang mendukung pembayaran menggunakan QRIS.
Dari sisi user-interface-nya, aplikasi M2U ID dapat dikatakan user friendly, memberikan kemudahan bagi nasabah untuk menavigasi berbagai menu transaksi dan juga menyediakan fitur personalisasi pribadi untuk tampilan aplikasi tersebut yang dapat disesuaikan dengan keinginan nasabah. Untuk keamanannya, aplikasi M2U ID telah menggunakan teknologi biometrik fingerprint dan FaceID sehingga aplikasi M2U ID akan mengenal penggunanya berdasarkan pemindaian terhadap karakteristik anggota tubuh wajah dan sidik jari dari nasabahnya. Aplikasi M2U ID tersedia di Play Store dan App Store untuk diunduh dan digunakan oleh nasabah.
Dengan akses perbankan yang canggih dan terjamin, aplikasi M2U ID bisa menjadi mitra untuk mengakses keuangan bagi para pelaku WFH agar tetap produktif selama masa pandemi virus corona berlangsung.
Informasi lebih lanjut, silakan kunjungi www.maybank.co.id#DiRumahAja#stayproductive. (*)