TEMPO.CO, Jakarta - Situasi yang tak menentu yang mendera industri biro umrah membuat sejumlah pegawai di sektor tersebut banting setir sementara. Buramnya nasib perjalanan umrah dan haji di tengah masa wabah Virus Corona alias COVID-19 ini memang membuat hampir seluruh biro umrah dan haji menutup kegiatannya dan merumahkan para pegawai.
"Ada beberapa yang kini berjualan kurma hingga alat kesehatan seperti masker," ujar Ketua Umum Sarikat Penyelenggara Umrah Haji Indonesia alias Sapuhi, Syam Resfiadi kepada Tempo, Senin, 13 April 2020.
Syam mengatakan, alih profesi sementara itu dilakukan untuk menyambung hidup selama masa pandemi, sekaligus memanfaatkan peluang yang ada. "Mungkin sementara saja, mumpung pasarnya ada," kata dia.
Semenjak merebaknya Corona hingga kini, Arab Saudi sudah menutup sementara kunjungan umrah ke negaranya. Akibatnya, nasib penyelenggaraan ibadah haji pun kini masih penuh tanda tanya.
"Saat ini statusnya masih tutup sementara apabila kondisi seperti ini masih kisaran enam bulan, kalau lebih dari itu bisa bangkrut," ujar kata Syam. Saat ini, Sapuhi beranggotakan 235 perusahaan biro perjalanan. Adapun Syam memperkirakan dari seluruh biro perjalanan di tanah air setidaknya ada 10.000 karyawan terimbas kalau kondisi ini berkepanjangan.