TEMPO.CO, Jakarta - Sarikat Penyelenggara Umrah Haji Indonesia alias Sapuhi mencatat hampir 100 persen biro umrah dan haji anggotanya telah menutup operasi dan merumahkan pegawainya. Hal itu merupakan imbas dari mewabahnya virus Corona alias COVID-19.
Apalagi, hingga kini Arab Saudi masih menutup sementara kunjungan umrah ke negaranya. Adapun nasib penyelenggaraan ibadah haji tahun ini juga masih penuh tanda tanya.
"Saat ini statusnya masih tutup sementara apabila kondisi seperti ini masih kisaran enam bulan, kalau lebih dari itu bisa bangkrut," ujar Ketua Umum Sapuhi Syam Resfiadi kepada Tempo, Senin, 13 April 2020.
Saat ini, Sapuhi beranggotakan 235 perusahaan biro perjalanan. Syam memperkirakan, dari seluruh biro perjalanan di Tanah Air, setidaknya ada 10.000 karyawan yang bakal terimbas kalau wabah corona ini berkepanjangan dan tak kunjung reda.
Kegiatan umrah mulai melandai sejak Arab mengumumkan penutupan kunjungan ke negaranya pada Februari lalu. Adapun untuk haji belum ada kepastian apakah akan diselenggarakan atau tidak pada tahun ini. Melihat situasi kekinian, Syam pesimistis perjalanan haji bisa berlangsung. Sebab, ia melihat persebaran wabah di sana pun cukup besar angkanya.