TEMPO.CO, Jakarta - Pertamina akan mengoperasikan Rumah Sakit Pertamina Jaya sebagai rumah sakit khusus rujukan pasien Virus Corona alias COVID-19, serta menyiapkan fasilitas Rumah Sakit Darurat yang dipusatkan di Hotel Patra Jasa Jakarta. Salah satu fasilitas yang akan disediakan rumah sakit tersebut adalah laboratorium dengan siap alat test dari Roche yang mampu melakukan test 1.300 sampel setiap harinya.
"Untuk menangani Covid-19 ini, tes menjadi sangat penting, minggu ini mesin untuk memproses hasil tes Covid-19 di RSPJ dapat segera digunakan. Mesin yang sanggup membaca lebih dari 1.300 tes per hari itu merupakan bentuk sinergi dari sejumlah BUMN,” kata Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir dalam keterangan tertulis, Senin 6 April 2020.
Alat laboratorium tersebut nantinya akan menganalisa asam nukleat yang diekstraksi dari air liur atau lendir pasien dan membandingkannya dengan urutan yang ditemukan pada strain virus corona. Alat tersebut dijanjikan dapat memberikan hasil tes dalam waktu empat jam. Berdasarkan pada teknologi PCR, sistem tersebut diklaim memberikan kinerja yang terbukti dengan otomatisasi penuh, peningkatan efisiensi, waktu penyelesaian yang cepat, dan konektivitas trek lengkap yang divalidasi untuk pengujian molekuler.
Direktur SDM Pertamina Kushartanto sebelumnya menyatakan penyiapan Rumah Sakit Darurat dan Rumah Sakit Rujukan adalah tindak lanjut pelaksanaan mandat dari Kementerian BUMN pada 11 Maret 202. Mandat itu menugaskan Pertamina untuk berperan aktif menyediakan rumah sakit yang layak untuk dijadikan tempat penanganan penderita COVID-19.
“Pertamina menyediakan dua aset Pertamina yakni RS Pertamina Jaya (RSPJ) dan Hotel Patra Comfort, yang letaknya persis bersebelahan di daerah Jakarta Pusat untuk dialihfungsikan menjadi RS Khusus untuk penanganan pasien Covid-19,” ujar Kushartanto.
Menurut Kushartanto, sejak mandat dari Kementerian BUMN tersebut, Pertamina langsung bekerja dengan melakukan pembangunan dan rehab sarana dan prasarana, penyediaan alat kesehatan serta rekrutmen SDM untuk tenaga medis. Selama 3 pekan pengerjaan sarana rumah sakit darurat dan rumah sakit rujukan, ia mengatakan progres pekerjaan tersebut sudah mencapai sekitar 90 persen.
"SDM juga sudah kita siapkan hampir 800 lebih tenaga medis dan tenaga pendukung yang telah diproses melalui rekrutmen dan juga mendayagunakan SDM yang ada di RSPJ,” tutur Kushartanto. Di samping itu, Pertamina juga telah menyiapkan 52 kamar hotel untuk akomodasi para tenaga medis.
Dalam keterangan yang sama, Direktur Utama IHC Fathema fasilitas yang juga disiapkan adalah bangunan ruang rawat 90 bed modular di arena hotel Patra Jasa. Rehab dilakukan untuk ruang tempat tidur setingkat intensive Care Unit (ICU) dan Non ICU, laboratorium diagnostic, radiologi serta ruang IGD serta fasilitas pendukung lainnya di RSPJ. "Perbaikan area lantai 2 dan 3 sebanyak 48 ruang di RSPJ meliputi pekerjaan arsitektur, plumbing, gas medis, elektrikal, elektronika dan pengadaan instalasi AHU kata Fathema.
RS Pertamina Jaya ini juga dilengkapi dengan Command Center yang terkoneksi dengan 65 Rumah Sakit BUMN di seluruh Indonesia. Sehingga, masing-masing rumah sakit bisa mengetahui di mana Rumah Sakit yang kekurangan alat dan juga di mana Rumah Sakit yang masih tersedia kamar. Dengan adanya command center ini memudahkan untuk antisipasi pasien dan juga memastikan layanan prima untuk pasien.
Seluruh ruang kamar di RSPJ akan difungsikan khusus untuk menangani pasien Covid-19. Pertamina menyiapkan sebanyak 65 kamar isolasi dengan Negative Pressure untuk merawat pasien yang positif Covid-19. Fasilitas kesehatan yang disiapkan baik di Rumah Sakit Darurat Corona Hotel Patra Jasa dan RSPJ, kata Fathema, sudah mengikuti standar yang ditetapkan WHO.
CAESAR AKBAR