TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan sejumlah sektor bisnis yang terkena dampak pandemi virus corona atau Covid-19. Penjelasan itu disampaikan dalam rapat virtual bersama Komisi Keuangan DPR.
“Tidak semua sektor terkena dampak negatif Covid-19,” kata Sri Mulyani di Jakarta, Senin, 6 April 2020.
Kepada anggota dewan, Sri Mulyani merinci 16 sektor bisnis yang terkena dampak corona. Delapan sektor terkena dampak negatif dan menjadi potential losers. Di antaranya yaitu pariwisata, konstruksi, transportasi, pertambahan, keuangan, otomotif, UMKM, dan pertanian.
Di sektor keuangan misalnya, ada ancaman turunnya permintaan masyarakat dengan tendensi untuk menabung di tengah Covid-19. “Ancaman kepailitan bisnis usaha dan ketidakmampuan membayar pinjaman,” kata dia.
Sementara itu, delapan sektor bisnis lain berpotensi menjadi potential winners. Di antaranya yaitu tekstil dan produk tekstil, kimia farmasi dan alat kesehatan, makanan dan minuman, elektronik, jasa telekomunikasi, jasa logistik, pertanian, dan UMKM.
Menurut Sri Mulyani, bisnis tekstil dan kimia farmasi bisa meraup dampak positif karena adanya permintaan yang tinggi pada APD, masker, hingga vitamin untuk imun. Jasa telekomunikasi pun meningkat akibat aktivitas Work From Home (WFH).
UMKM dan pertanian pun menjadi dua sektor yang bisa menjadi potensial winners maupun potential losers. Di satu sisi, kedua sektor ini terancam turunnya permintaan masyarakat dan standar kualitas yang menurun. Tapi di sisi lain, mereka bisa meraup dampak positif dengan melakukan diversifikasi produk .
FAJAR PEBRIANTO