TEMPO.CO, Jakarta - Optimisme konsumen Indonesia pada Maret 2020 melemah ketimbang sebulan sebelumnya atau pada Februari 2020. Kendati tingkat optimisme itu masih terjaga di tingkat positif. Kesimpulan tersebut diperoleh dari Survei Konsumen Bank Indonesia Maret 2020.
"Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Maret 2020 yang tetap berada pada level optimis (di atas 100) yaitu sebesar 113,8, meski tidak sekuat optimisme bulan sebelumnya dengan IKK sebesar 117,7," termaktub dalam keterangan tertulis Bank Indonesia, Senin, 6 April 2020.
BI menyebut tertahannya optimisme konsumen pada Maret 2020 disebabkan menurunnya persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi kondisi ekonomi ke depan. Menurunnya persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini terutama dipengaruhi ketersediaan lapangan kerja yang lebih terbatas.
Sedangkan, ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan tertahan akibat persepsi konsumen terhadap kondisi kegiatan usaha enam bulan mendatang yang tidak sekuat persepsi konsumen pada bulan sebelumnya. Terlihat, Indeks Kondisi Ekonomi Saat ini (IKE) yang sebesar 103,3 atau turun 2,2 poin dari bulan sebelumnya yang tercatat 105,5. Sementara, Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK) turun 5,5 poin menjadi 124,3 pada bulan ini.
Di samping itu, hasil survei ini juga mengindikasikan pengeluaran konsumsi untuk tiga bulan mendatang atau pada Juni 2020 diprakirakan masih terjaga. Hal ini tercermin dari indeks prakiraan konsumsi rumah tangga tiga bulan mendatang sebesar 165,5, relatif stabil dibandingkan dengan capaian pada bulan sebelumnya.
Tetap terjaganya pengeluaran konsumsi tersebut, menurut BI, terutama didorong oleh permintaan yang diprakirakan meningkat pada bulan puasa Ramadan dan perayaan Hari Raya Idul Fitri.
CAESAR AKBAR