TEMPO.CO, Jakarta - Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia menguat pada akhir pekan. Namun sebelumnya, IHSG akan melemah terlebih dahulu.
"Pergerakan IHSG akan sangat dipengaruhi pasar global dan regional," ujar Hans dalam keterangan tertulis, Ahad, 5 April 2020. Ia memperkirakan support IHSG berada di angka 4.393 sampai 3.918 dan resistance di level 4.848 sampai 5.112. "Cenderung BOW atau beli ketika terjadi pelemahan di pasar."
Pekan lalu, bursa saham Indonesia sempat menguat merespons paket stimulus fiskal senilai Rp 405,1 triliun yang disampaikan Presiden Joko Widodo untuk melawan dampak negatif pandemi COVID-19 terhadap perekonomian. Namun, Hans mengatakan adanya perkiraan terburuk dampak Virus Corona terhadap perekonomian juga menekan pergerakan pasar.
Perkiraan itu antara lain nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang berkisar di Rp 17.500 -20.000, inflasi 3,9 – 5,1 persen, harga minyak US$ 31 -38 per barel dan perumbuhan ekonomi di kisaran 2,3 persen hingga minus 0,4 persen.
Angka prediksi yang jelek, tutur Hans, akan menjadi kekuatan dan sentimen positif ketika data realisasi lebih baik dari perkiraan. "Pasar menutup akhir pekan dengan kinerja positif akibat kenaikan harga minyak mentah dunia dan stimulus fiskal," kata dia.
Sementara itu, pekan lalu pasar modal Amerika Serikat menutup pekan dengan penurunan setalah pelaku pasar kembali fokus COVID-19. Pasalnya, telah ada 1.098.762 kasus COVID-19 di dunia dengan 59.172 mengalami kematian. Amerika Serikat, kata Hans, memimpin dengan 277.467 kasus dan kematian 7.402.