TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bakal meneruskan penguatan pada perdagangan awal pekan ini. IHSG diproyeksikan akan menguji level resistance atau batas atas kenaikan di level 4.697.
Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji mengatakan berdasarkan rasio fibonacci, support atau batas bawah penurunan pertama maupun kedua memiliki kisaran 4.529 sampai 4.397. Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki rentang 4.697 hingga 4.883.
Secara teknikal, indikator MACD (Moving Average Convergence Divergence) telah membentuk pola golden cross di area negatif. Stochastic dan RSI (Relative Strength Index) atau indikator yang mengukur besarnya perubahan harga dalam periode tertentu bergerak ke atas di area netral.
"Di sisi lain, terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke resistance terdekat," tulisnya dalam laporan riset yang dikutip Bisnis, Senin 6 April 2020.
Namun sebaliknya, Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya berpendapat IHSG bakal mengalami koreksi wajar pada hari ini. Adapun target support dan resistance berada pada rentang 4.253 sampai dengan 4.715.
"IHSG saat ini sedang mengalami kenaikan yang masih bersifat teknikal rebound dimana momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target investasi jangka menengah hingga jangka panjang," jelasnya.
Pada perdagangan awal pekan ini, Wiliam menyarankan agar investor memilih PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM) dan PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA). Sementara untuk sektor properti, dia merekomendasikan PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON) dan PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA).
Adapun Binaartha Sekuritas merekomendasikan saham PT PP Perkebunan London Sumatera Tbk. (LSIP). Target harga pada jarak dekat untuk saham LSIP berkisar Rp 730 sampai dengan Rp 800. "Pergerakan harga masih bertahan di atas garis tengah dari bollinger dan terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli," ujar Nafan.
BISNIS