TEMPO.CO, Jakarta - Manajemen PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mengkonfirmasi ihwal adanya kabar sejumlah penumpang pesawat yang dikarantina di Bandara Internasional Suvarnabhumi, Thailand.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan kebijakan itu merupakan prosedur yang lazim diberlakukan oleh otoritas bandara di Thailand sejak virus Corona mewabah. "Proses yang wajar di Thailand," ucapnya kepada Tempo, Sabtu, 4 April 2020.
Sebelumnya, beredar kabar di sejumlah media Thailand yang menyebutkan bahwa terdapat sekitar 55 penumpang pesawat Garuda Indonesia yang tengah ditahan di Bandara Suvarnabhumi. Penumpang-penumpang itu dalam posisi akan menjalani tes infeksi virus corona.
Irfan mengatakan pihaknya memang telah memperoleh laporan dari tim di lapangan terkait informasi tersebut. Berdasarkan laporan, pihaknya membenarkan bahwa telah terjadi upaya penanganan penumpang di BKK Station (Bandara Suvarnabhumi).
Menurut laporan yang disitir Irfan, seluruh penumpang adalah warga negara Thailand yang baru kembali ke negaranya setelah melakoni perjalanan dari Indonesia. Penumpang-penumpang itu menunggang pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA868 pada 2 April lalu. "Penumpang ini akan dites Covid-19 oleh Health Control Thailand," tuturnya.
Adapun saat ini, penumpang-penumpang tersebut langsung dimasukkan ke ruang isolasi bandara setelah mendarat. Mereka baru diperbolehkan keluar setelah hasil tes keluar.
Bila dalam tes ditemukan ada penumpang positif, otoritas setempat akan langsung merujuk ke rumah sakit yang disiapkan khusus untuk penanganan pasien Covid-19. "Harapan kami, penumpang dalam keadaan baik," ucapnya.
Ihwal bagasi penumpang, Irfan memastikan seluruh barang telah disimpan secara aman. Saat ini, barang-barang dalam bagasi ditampung sementara di bagian Lost and Found bandara.