TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Sales dan Distribusi PT Mandiri Tunas Finance Harjanto Tjitojardjojo menjelaskan pelemahan nilai rupiah akan menyebabkan kenaikan harga mobil dan berdampak pada kenaikan besaran angsuran kredit.
"Dampak pelemahan rupiah saat ini akan mendorong kenaikan harga mobil dan motor, tapi biasanya itu akan terjadi dalam dua bulan ke depan efeknya,” ujarnya, Kamis, 2 April 2020.
Menurut Harjanto, bila harga mobil dan motor naik dampaknya bagi bisnis multifinance adalah terjadinya kenaikan besaran angsuran yang harus dibayarkan oleh nasabah kepada leasing.
Sementara itu untuk pendanaan atau funding, dia mengatakan perusahaan pembiayaan tidak terkena dampak fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Terpisah, Direktur Utama PT Indomobil Finance Indonesia (IMFI) Gunawan Effendi menjelaskan pihaknya sudah melakukan lindung nilai terhadap semua pinjaman yang menjadi sumber dana perusahaan walaupun dalam mata uang asing.
Karena itu, kendati nilai tukar rupiah mengalami pelemahan seperti saat ini, dampaknya diharapkan tidak terlalu berat bagi beban biaya perusahaan.
“Jadi IMFI hanya perlu membayar kewajiban senilai yang sudah disepakati sebelumnya dengan bank swap provider,” ujarnya.
Pada periode 2 Maret 2020 lalu sampai saat ini, nilai tukar rupiah mengalami pelemahan dari sebelumnya Rp 14.265 per dolar AS, menjadi Rp 16.495 per dolar AS.
Kenaikan harga mobil akibat melemahkan kurs rupiah juga diakui General Manager Lexus Indonesia Adrian Tirtadjaja. Menurut dia, Lexus akan melakukan penyesuaian harga dalam waktu satu hingga dua bulan ke depan.
"Memang pelemahan rupiah ini tidak terelakan dan mau tak mau kami akan melakukan penyesuaian harga sebentar lagi. Mungkin dalam waktu 1 - 2 bulan lagi," tuturnya saat dihubungi Bisnis, Senin 23 Maret 2020.
BISNIS