TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Distribusi Cadangan Pangan Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan) Inti Pertiwi sudah menyiapkan skenario distribusi kebutuhan pokok apabila ada pemberlakuan karantina wilayah akibat penyebaran virus corona atau Covid-19. Hal itu, kata dia, akan diantisipasi oleh Kementan bekerjasama dengan kepolisian dan dinas perhubungan untuk memprioritaskan angkutan pangan masuk ke Jakarta.
"Jika diperlukan akan disiapkan surat jalan dari dinas provinsi bagi seluruh angkutan pangan," ujar Inti kepada Tempo, Rabu, 1 April 2020.
Adapun kelancaran distribusi dan ketersediaan logistik pada angkutan barang telah dijamin oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemeterian Perhubungan. Dalam surat yang diteken pada 31 Maret 2020 itu, Kemenhub menuliskan karantina wilayah yang dilakukan pemerintah daerah setempat hanya berlaku untuk angkutan orang, bukan untuk pergerakan barang. Hal ini dilakukan untuk menjamin ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat hingga periode Lebaran.
Inti mengatakan Kementan juga akan meluncurkan program Toko Mitra Tani Indonesia –sebelumnya Toko Tani Indonesia (TTI), yang bisa dipesan oleh masyarakat melalui layanan transportasi online seperti Gojek lewat fitur Goshop. Program yang diluncurkan per 2 April 2020 (hari ini), kata Inti, akan melibatkan Kepala Dinas bidang Pertanian seluruh provinsi di Indonesia.
“BKP juga melakukan kerjasama dengan produsen pangan, gapoktan (Gabungan kelompok tani), distributor, importir juga untuk menjaga ketersediaan,” ujar Inti.
Dari sisi produksi, Inti mengatakan Kementan memberikan arahan kepada dinas lingkup pertanian di seluruh provinsi untuk sosialisasi kepada produsen pangan, agar tetap melaksanakan aktivitas produksinya. Selain itu, ujar Inti, Kementan juga akan mengoptimalkan seluruh bantuan pemerintah yang bersifat meningkatkan produksi agar penyerapannya dapat dipercepat dan pemanfaatannya dapat segera dirasakan.
Inti mengatakan Kementan juga akan melakukan sosialisasi kepada para produsen untuk memberikan jaminan agar tetap memasok ke Jakarta. Untuk itu, kata dia, Kementerian bekerja sama dengan Pasar Induk Cipinang, Jakarta, untuk beras dan PD Pasar Jaya untuk komoditas lainnya.
"Ini untuk memastikan bahwa semua komoditas pangan yg dikirimkan akan diterima dan dipasarkan di Jakarta. Hal ini sangat diperlukan untuk menjaga ketersediaan pangan di Jakarta," ujar Inti.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kenaikan sejumlah komoditas pangan, seperti harga gula, bawang, dan telur ayam ras, yang masuk kelompok makanan, minuman, dan tembakau dalam Indeks Harga Konsumen (IHK) menyumbang inflasi pada Maret 2020. Berdasarkan pengamatan 90 kota, tingkat inflasi Maret sebesar 0,10 persen secara bulanan dan sebesar 2,96 persen.
Menurut Inti, masih adanya kenaikan harga sejumlah komoditas yang keran impornya sudah dibuka karena komoditasnya belum tiba sepenuhnya di tanah air. Untuk pasokan komoditas bawang putih misalnya, Inti mengatakan masih berasal dari stok yang ada yang dimiliki oleh importir.
"Harga memang ada kenaikan, hal ini bisa disebabkan karena jumlah pasokan ke pasar yang sedikit berkurang. Distribusi seharusnya tidak mengalami banyak kendala karena angkutan yang membawa komoditas pangan harus diutamakan," ujar Inti.
LARISSA HUDA