TEMPO.CO, Jakarta - PT Freeport Indonesia sedang bekerja sama dengan pihak pasukan keamanan pemerintah untuk meningkatkan langkah-langkah pengamanan lebih lanjut di seluruh wilayah Kuala Kencana, Timika menyusul insiden penembakan pada hari Senin lalu, yang menewaskan karyawannya, Graeme Thomas Wall, 57 tahun dan menyebabkan dua korban lainnya cedera serius, Ucok Simanungkalit dan Jibril Bahar.
“Kami menyikapi kejadian yang telah mengancam nyawa karyawan kami dengan sangat serius. Prioritas utama kami adalah memastikan keselamatan para karyawan dan keluarga mereka. Saat ini, perusahaan juga telah menerapkan kebijakan bekerja dari rumah untuk karyawan yang bekerja di Kuala Kencana sampai waktu yang dinyatakan aman oleh pihak keamanan,” kata Juru Bicara Freeport Riza Pratama melalui keterangan tertulis, Rabu 1 April 2020.
Segera setelah terjadinya insiden, Riza mengatakan, patroli pasukan bersenjata telah ditambah di seluruh Kuala Kencana, yang berfokus pada area-area pemukiman di malam hari, dan ditingkatkan pada area-area komunitas serta area kerja pada siang harinya.
Hari ini jenazah Graeme Thomas Wall, karyawan Freeport yang meninggal akibat insiden penembakan tersebut, telah diberangkatkan dengan pesawat Airfast dari Timika ke Jakarta untuk keperluan otopsi. Pemberangkatan dengan Airfast dilakukan sesuai dengan izin yang diterima dari Pemerintah DaerahMimika, Papua.
"Keluarga besar PT Freeport Indonesia sangat berduka atas kehilangan ini. Kami bekerjasama dengan keluarga almarhum untuk rencana repatriasi jenazah ke negara asal, New Zealand," kata Riza.
Adapun, Wall telah bekerja di Freeport selama 15 tahun. Almarhum meninggalkan seorang istri, beserta empat orang anak. Sementara itu, dua orang korban luka lainnya dalam insiden penembakan, saat ini dalam proses pemulihan di Rumah Sakit Tembagapura. Keduanya dalam kondisi stabil.
Penembakan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB di kawasan perkantoran PT Freeport Indonesia di Kuala Kencana terjadi pada Senin sore lalu, 30 Maret 2020. Penembakan itu menewaskan satu karyawan berkebangsaan Selandia Baru ada dua WNI terluka tembak serius.
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw menyatakan tidak ada pos keamanan di sekitar TKP penembakan di Kuala Kencana, Timika. "Bahkan tidak dipagar sehingga memudahkan siapapun yang ingin masuk ke kawasan itu tanpa melalui gerbang utama," kata Waterpauw.
Oleh karena itu, ia menduga KKB masuk area PT Freeport Indonesia melalui jalan setapak dan melakukan penembakan dari jarak yang relatif dekat. Dari laporan yang diterima, seusai melakukan penembakan KKB pimpinan Joni Botak melarikan diri ke hutan yang berada di samping perkantoran. Pengejaran masih dilakukan tim gabungan TNI-Polri namun hingga kini belum membuahkan hasil.
EKO WAHYUDI | ANTARA