TEMPO.CO, Jakarta - Per hari ini, Rabu 1 April 2020, PT PLN (Persero) langsung melaksanakan kebijakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk mengratiskan tarif listrik bagi 24 juta pelanggan dengan daya 450 Volt Ampere (VA). PLN juga langsung memberikan diskon 50 persen bagi 7 juta pelanggan dengan daya 900 VA bersubsidi.
“Kemarin, PLN langsung menyiapkan pelaksanaan teknis atas kebijakan Bapak Presiden. Pelanggan 450 VA dan 900 VA bersubsidi di PLN ada dua jenis, yakni yang memakai kWh meter pascabayar dan prabayar atau menggunakan token. Untuk yang pascabayar, tidak ada masalah, karena pembebasan tagihan akan diterima pelanggan pada setiap periode pembayaran," ujar Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini melalui keterangan tertulis, Rabu 1 Februari 2020.
Hal ini dilakukan sebagai tindakan konkret PLN untuk meringankan beban masyarakat akibat wabah pandemi Covid-19. Keringanan tarif listrik ini akan berlaku selama tiga bulan yakni April, Mei, dan Juni 2020.
Zulkifli menuturkan, pelanggan prabayar akan diberikan token gratis sebesar pemakaian bulanan tertinggi dari pemakaian tiga bulan terakhir. Ia mengungkapkan, total ada 31 juta pelanggan yang masuk ke dalam dua kategori pelanggan PLN yang mendapatkan benefit ini. Saat ini, pengaturan teknis tarif listrik tersebut saat sedang dimasukan ke dalam sistem.
"Proses ini akan tuntas dalam sepekan ke depan, sehingga seluruh pelanggan yang digratiskan dan mendapatkan diskon sudah dapat terlayani seluruhnya. Mekanismenya kami buat yang paling mudah dan mungkin, sehingga tidak menyulitkan pelanggan,” tutur dia.
Sementara itu, pelanggan yang terlanjur membeli token, token gratis akan tetap diperhitungkan pada pembelian bulan berjalan. Sehingga kata Zulkifli, untuk token yang sudah dibeli tidak akan hilang.
Program pembebasan tagihan dan keringanan pembayaran tarif listrik tersebut dimaksudkan untuk melindungi masyakarat yang paling terdampak pandemi corona. "Harapan kami, ini bisa meringankan ekonomi untuk masyarakat di tengah pandemi covid-19," tutur Zulkifli.