Lonjakan PMI menunjukkan industri manufaktur Chna sudah bangkit setelah dihantam virus corona. PMI menggambarkan pembelian bahan baku/penolong dan barang modal yang digunakan untuk proses produksi pada masa mendatang. Input sudah meningkat, dan akan menjadi peningkatan output.
Tidak hanya manufaktur, PMI sektor jasa juga melejit dari 29,8 menjadi 52,3. Ini semakin mempertegas bahwa aktivitas ekonomi di Negeri Panda sudah sembuh.
Selain itu, pasar kembali menaruh harapan besar terhadap stimulus fiskal, terutama di AS. Salah satu program dalam stimulus tersebut adalah bantuan untuk pengembangan vaksin virus corona.
Pemerintahan Presiden AS Donald Trump melalui paket stimulus fiskal bernilai US$ 2,2 triliun mencoba mempercepat penemuan vaksin corona. Pemerintah menyediakan dana bagi perusahaan farmasi di AS untuk meningkatkan produktivitas mereka.
Sementara itu, dari sisi internal, Presiden Jokowi telah mengeluarkan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan status darurat kesehatan masyarakat untuk menanggulangi wabah virus corona di Indonesia (Covid-19). Kebijakan tersebut diambil setelah menetapkan Covid-19 sebegai jenis penyakit dan faktor risiko yang menimbulkan kedaruratan masyarakat.
Dalam status PSBB ini, Jokowi menyatakan bahwa Menteri Kesehatan akan berkoordinasi dengan Kepala Gugus Tugas Covid-19 Doni Monardo dan Kepala Daerah. Dasar hukumnya adalah Undang-undang Nomor 6 tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan.
BISNIS