TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat laju inflasi sepanjang Maret 2020 sebesar 0,10 persen. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan angka ini cenderung stabil ketimbang inflasi bulan sebelumnya.
"Dengan begitu, inflasi tahun kalender tercatat 0,76 persen dan inflasi tahunan 2,96 persen. Inflasi bulan Maret ada di bawah tiga persen, jadi cukup terkendali," katanya dalam siaran langsung, Rabu, 1 April 2020.
Inflasi Maret 2020 dipengaruhi kelompok penyediaan barang pribadi dan jasa yang berkontribusi menyumbang inflasi sebesar 0,06 persen. Dalam kelompok ini, inflasi didominasi kenaikan harga emas dan perhiasan dengan total 0,05 persen.
Sedangkan inflasi lainnya didorong kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan kontribusi sebesar 0,03 persen. "Komoditas dominan yang menyumbang inflasi di kelompok ini adalah harga telur ayam yang mengalami inflasi 0,03 persen, lalu kenaikan harga gula pasir," tutur Suhariyanto.
Pada bulan sebelumnya, yakni Februari lalu, laju inflasi juga tercatat relatif masih stabil bahkan turun menjadi 0,28 persen atau lebih rendah dari inflasi Januari 2020 yang sebesar 0,39 persen. Kepala Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Yunita Rusanti kala itu mengatakan sumbangan inflasi berasal dari makanan dan tembakau dengan andil 0,25 persen.
Jika dirinci, penyumbang inflasi paling menonjol adalah bawang putih 0,09 persen. Kemudian, cabe merah 0,06 persen, telur ayam ras dan daging ayam ras 0,02 persen.
Meski inflasi Februari tercatat menurun ketimbang Januari, angka tersebut naik jika dibandingkan dengan tahun periode yang sama di tahun sebelumnya. Pada periode Februari 2019, inflasi tercatat sebesar 2,68 persen dengan deflasi deflasi 0,08 persen.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | FAJAR PEBRIANTO