TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum BisMania Community Zaenal Arifin sebagai pengguna bus antarkota antarprovinsi (AKAP) mendukung langkah penghentian sementara operasional bus AKAP di wilayah Jabodetabek. Dia berharap virus corona (Covid-19) ini segera berlalu dan moda bus dapat kembali normal.
"Lalu terkait harapan terhadap layanan bis selama wabah pendemi Covid-19 ini, kami berharap para operator angkutan selalu mengontrol armada dan awak angkutannya. Semprot disinfektan armada terutama pada bagian-bagian yang sering di sentuh tangan," katanya kepada Bisnis.com, Selasa, 31 Maret 2020.
Senin lalu, Juru bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati, mengatakan Menteri Perhubungan Ad Interim Luhut Pandjaitan memutuskan menunda kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menyetop sementara operasional bus antarkota antarprovinsi.
Zaenal mengimbau seluruh masyarakat dan komunitas pengguna bus untuk menghindari bepergian keluar rumah apabila tidak dalam keadaan penting dan mendesak selama masa pandemi corona.
Dia juga meminta masyarakat menunda mudik atau meninggalkan wilayah, karena hal tersebut dapat menyebarkan virus corona ke daerah lain, serta masyarakat diminta tetap tenang dan jangan panik dengan informasi akan adanya lockdown sampai benar-benar ada surat resmi dari pemerintah atau pihak berwenang.
"Masyarakat lakukan kegiatan belanja secara sewajarnya, jangan melakukan panic buying apalagi menimbun kebutuhan pokok. Saring semua berita yang masuk dan jangan asal menyebarkan berita yang belum jelas asalnya, jangan sampai yang anda sebar adalah hoaks," paparnya.
Zaenal juga mengajak masyarakat mengunggah berita yang positif dan menyejukkan serta tidak menyebarkan berita/foto/video yang dapat meresahkan masyarakat.
"Untuk masyarakat yang terpaksa tidak bisa bekerja di rumah, lakukan perlindungan maksimal untuk diri sendiri, gunakan pakaian lengan panjang, hindari kontak dengan orang lain, serta segera mandi dan ganti baju sesampainya di rumah sebelum menyentuh benda atau keluarga," katanya.
Dia meminta pula agar masyarakat tidak belanja perlengkapan medis apabila kalian bukan anggota medis. Pasalnya, alat perlindungan diri (APD), masker medis, dan peralatan medis lainnya diperuntukkan untuk tim medis yang melakukan penanganan langsung pasien Covid-19.
BISNIS