TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia atau BI memperkirakan laju inflasi pada bulan Maret 2020 adalah sebesar 0,13 persen month to month atau 3 persen secara year on year. "Ini adalah perkiraan inflasi berdasarkan survei pemantauan harga sampai pekan keempat Maret," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam siaran langsung, Selasa, 31 Maret 2020.
Perry mengatakan komoditas yang mendorong inflasi antara lain emas perhiasan dan bawang merah. Sementara komoditas yang mengalami deflasi antara lain cabai merah, cabai rawit, dan angkutan udara.
Dibandingkan dengan bulan sebelumnya, Perry menuturkan angka inflasi Maret diprediksi lebih rendah. Menurut dia, capaian itu tak lepas dari upaya pemerintah menjaga pasokan barang.
"Kami memang dengar dari beberapa daerah soal pemenuhan kebutuhan pokok. Ini sudah disampaikan ke Kemenko Perekonomian dan Presiden. Pesannya, jaga betul pasokan barang jadi harga terjaga," tutur Perry.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat laju inflasi pada Februari 2020 justru turun menjadi 0,28 persen, lebih rendah dari inflasi Januari 2020 yang sebesar 0,39 persen.
“Jika dibandingkan dengan Januari 2020 memang turun, tapi jika dibandingkan dengan Februari tahun lalu, naik,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Yunita Rusanti, dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, 2 Maret 2020.
Sebab pada Februari 2019, kata Yunita, BPS mencatat deflasi 0,08 persen. Meski demikian, angka inflasi tahun ke tahun pada Februari 2020 sebesar 2,98 persen. Angka ini lebih tinggi dari inflasi tahunan pada bulan sebelumnya yang sebesar 2,68 persen.
FAJAR PEBRIANTO