TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Riset Center of Reform on Economy (CORE) Piter Abdullah Redjalam mengatakan, dalam kondisi darurat wabah Virus Corona alias COVID-19 seperti saat ini, kebijakan lockdown atau karantina wilayah maupun pembatasan sosial berskala besar yang dipilih Presiden Jokowi tidak akan berdampak optimal. Sebab, keduanya tidak bakal mampu menahan laju perlambatan ekonomi.
"Tapi, pilihan tanpa lockdown berpotensi menyebabkan penanganan wabah menjadi Lebih panjang berlarut-larut," ujar Piter kepada Tempo, Selasa, 31 Maret 2020.
Dengan demikian, Piter melihat dampak negatif ke perekonomian pun akan menjadi lebih besar. Saat ini, Core memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di kisaran -2 hingga 2 persen saja akibat terhantam Corona.
Tanpa lockdown, Piter khawatir persoalan wabah Covid-19 ini bisa berlarut-larut hingga triwulan III bahkan triwulan IV 2020. Kalau hal ini terjadi, ia menghitung pertumbuhan ekonomi akan anjlok ke batas bawah, di kisaran -2 persen.
"Dengan lockdown, penanganan wabah bisa Lebih terukur dan lebih cepat, pertumbuhan ekonomi bisa dipertahankan di level positif hingga dua persen," tutur Piter.