TEMPO.CO, Jakarta - Setelah penembakan yang menewaskan satu karyawan berkebangsaan Selandia Baru, manajemen PT Freeport meminta karyawan dan keluarga waspada.
"Bila ada yang mencurigakan di komunitas dan area kerja, segera melapor," kata juru bicara Freeport Reza Pratama kepada Antara, Selasa, 31 Maret 2020.
Selain itu, kata Reza, manajemen sudah merumahkan karyawan yang bertugas di Kuala Kencana.
Insiden penembakan di sekitar kawasan perkantoran perusahaan pertambangan terbesar di Indonesia, di Kuala Kencana terjadi Senin kemarin menyebabkan tujuh orang terluka. Satu di antaranya meninggal, yakni Greme Thomas Wall berkebangsaan Selandia Baru.
Dua korban lainnya, Jibril MA Bahar dan Ucok Simanungkalit, saat ini masih dirawat intensif di RS Tembagapura. Adapun empat lainnya sudah diizinkan pulang setelah mendapat penanganan medis.
Sebelumnya Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Paulus Waterpauw menyatakan penembakan di Kuala Kencana dilakukan kelompok bersenjata yang area operasinya di sekitar kali kopi. Pengejaran saat ini masih dilakukan oleh tim gabungan TNI-Polri.
"Saya dan Pangdam XVII Cenderawasih hari ini terbang ke Timika dengan menggunakan pesawat carteran, " kata Waterpauw.
ANTARA