TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Industri Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki Kementerian Perindustrian Elis Masitoh mengatakan saat ini sudah ada 28 perusahaan produsen alat pelindung diri atau APD siap menggenjot produksi untuk memenuhi kebutuhan di masa pandemi virus Corona.
Pemerintah, kata Elis, berharap para produsen akan mampu memenuhi 17,5 juta paket APD per bulan dan untuk baju medis atau surgical gown sebesar 508.800 paket per bulan. "Produsen APD ini akan terus bertambah seiring permintaan di dalam negeri yang meningkat," katanya, Senin, 30 Maret 2020.
Direktur Jendral Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil Kementerian Perindustrian Muhammad Khayam sebelumnya mengatakan pihaknya telah meminta secara khusus kepada Indonesian Nonwoven Association (INWA) agar anggotanya bisa menyediakan kebutuhan bahan baku untuk produksi APD dan masker.
"Asosiasi Nonwoven Indonesia juga telah diminta untuk memasok kekurangan bahan baku APD dan masker. Sehingga untuk memproduksi APD dan masker tidak ada lagi hambatan kebutuhan bahan baku," ujar Khayam.
Selain itu, sejumlah perusahaan anggota Asosiasi Perusahaan Kawasan Berikat juga sedang menyiapkan infrastruktur untuk memproduksi masker dan APD dalam rangka penanganan virus Corona.
Lebih jauh Khayam menyatakan bahan baku dari Cina sudah mulai dikirim ke Indonesia sejak pekan lalu. Oleh karenanya, pihaknya akan terus mendorong industri dalam negeri untuk semakin meningkatkan kapasitas produksinya.
BUMN tekstil seperti PT Industri Sandang Nusantara pun telah diminta untuk dapat mengambil peran dalam penanganan virus Covid-19 ini dengan memproduksi masker. Pembuatan APD dan masker dalam negeri serta hasil produksinya tersebut rencananya disalurkan ke sejumlah wilayah dengan skala prioritas.
“Untuk saat ini, ada beberapa perusahaan yang siap membantu suplai kebutuhan bahan baku APD. Seperti PT Multispunindo, PT Sritex, Duniatex Group, PT Hadtex, dan beberapa perusahaan tekstil dan produk tekstil (TPT) lainnya,” ujar Khayam.
BISNIS