Tempo.Co, Jakarta - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menyiapkan sejumlah opsi pengembalian uang tiket atau refund dan pengaturan kembali jadwal perjalanan alias reschedule kepada pelanggannya di tengah pandemi virus corona. Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan perseroan salah satunya akan menyediakan skema voucer.
"Kami usahakan untuk reschedule maupun refund dengan voucher yang nilainya sama dengan tiket yang dibeli," mata Irfan kepada Tempo, akhir pekan lalu.
Irfan mengatakan voucher tersebut memiliki masa aktif 1 tahun. Artinya, tiket yang ditukarkan dengan voucher pada Maret ini akan berlaku hingga 31 Maret 2021.
Dia menjelaskan, voucher ini juga dapat digunakan seandainya penumpang ingin mengalihkan tujuan perjalanannya atau menaikkan kelas. "Kalau mau dipakai yang lebih dari nilai, tinggal tambah dana saja," tuturnya.
Saat ini, Garuda memang tengah mengurangi layanan penerbangan untuk sejumlah frekuensi di beberapa rute menyusul pandemi virus corona. Ketua Umum Ikatan Awak Kabin Indonesia Zaenal Muttaqin mengatakan frekuensi penerbangan maskapai yang dioperasikan perseroannya menurun hingga 50 persen.
Kondisi ini akhirnya mempengaruhi produktivitas jam terbang awak kabin. "Produktivitas kami terkait jam terbang juga menurun 50 persen dikarenakan banyaknya flight yang canceled," katanya.
Adapun Ketua Harian Serikat Karyawan Garuda atau Sekarga Tomy Tampatty meminta pemerintah memikirkan penyelamatan bisnis perseroan pelat merah di luar pemberian insentif. Tomy meminta Kementerian Badan Usaha Milik Negara menggerojok perusahaan dengan penyertaan modal negara atau PMN dan dana talangan untuk mengantisipasi dirumahkannya karyawan.
Berdasarkan catatan Sekarga, jumlah karyawan Garuda Indonesia mencapai 7.500 orang. Sebanyak 3.000 karyawan merupakan pekerja darat. Sedangkan 3.200 orang lainnya adalah pekerja udara atau awak kabin dan sebanyak 1.300 orang merupakan pilot.