TEMPO.CO, Jakarta - PT Lippo Karawaci Tbk. memaparkan kondisi perseroan di tengah hantaman pandemi Corona alias COVID-19. Perseroan mengklaim telah menerapkan beberapa langkah pencegahan untuk memperkuat posisi keuangan dalam beberapa waktu ke belakang.
"Dalam masa yang penuh ketidakpastian ini, kami telah membuat sejumlah keputusan yang menempatkan Lippo Karawaci di posisi terbaik bagi para karyawan, pelanggan, dan pemegang saham kami, ” kata CEO Lippo Karawaci John Riady, dalam keterangan tertulis, Senin, 30 Maret 2020.
Dengan penerapan langkah pencegahan tersebut, di tingkat perusahaan induk, Lippo Karawaci saat ini memiliki kas tunai lebih dari Rp 3,5 triliun, secara substansial dalam mata uang dolar Amerika Serikat dan dolar Singapura. Selain itu, perseroan mencatat tingkat utang bersih terhadap ekuitas Perseroan sebesar 21 persen. "Hal ini memastikan perseroan berada dalam posisi yang baik untuk menghadapi dampak pandemi global," kata John.
Beberapa langkah yang telah diambil perseroan sejak awal tahun 2020, sebelum wabah Corona memukul Indonesia, adalah peluncuran proyek perumahan tapak Warterfront Estates oleh anak perusahaan, Lippo Cikarang. Hingga kini, klaster pertama telah terjual habis dan kini tengah masuk ke penjualan unit klaster kedua. Secara total, perseroan menjual lebih dari 304 rumah senilai Rp 262,6 miliar, dengan nilai masing-masing rumah berkisar di antara Rp 499 juta hingga Rp 1,5 miliar, dengan total tanah seluas 25.803 meter persegi.