TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan membuat strategi mengantisipasi dampak virus corona Covid-19 terhadap usaha perikanan.
Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Nilanto Perbowo mengatakan pihaknya akan menjaga stabilitas harga, sehingga pelaku usaha dapat terhindar dari kerugian dan produksi ikan terserap.
Pelaksanaan strategi tersebut, yakni kerja sama dengan Kementerian Sosial (Kemensos) agar terjadi sinergi yang berdampak langsung di masyarakat. "[Kerja sama] Berupa penyaluran bahan baku ikan segar dan olahan dengan cara Bantuan Pangan Non Tunai, yang sebagian dari itu dapat dibelikan ikan," sebut Nilanto dikutip dari siaran pers, Sabtu, 28 Maret 2020.
Strategi lain yang juga disiapkan KKP adalah optimalisasi pelaksanaan Sistem Resi Gudang (SRG) ikan atau dikenal dengan sistem tunda jual.
Dengan begitu, pada saat harga turun, nelayan dan pembudidaya ikan tidak mengalami kerugian dengan menitipkan produknya di gudang beku (cold storage) yang ditunjuk dalam SRG dan dapat menjualnya kembali saat harga membaik.
Bahkan resi dari penitipan ikan di gudang beku, dapat dijaminkan ke lembaga pembiayaan untuk mendapatkan dana tunai sebagai modal usaha.
"Lalu, penyerapan ikan dalam rangka program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan," tutur Nilanto.
Sementara itu, Ditjen PDSPKP akan terus memantau ketersediaan, perkembangan pasokan, dan harga ikan di Indonesia. Lokasi pemantauan yang telah dilakukan di antaranya Bali, DKI Jakarta, Surabaya, Kendari, Purwakarta, Bekasi, Pekalongan, Trenggalek, Malang, Cilacap, Indramayu, Tegal, Gunung Kidul, Bitung, Makasar, dan Kota Ternate. Nantinya akan berlanjut ke lokasi sentra produksi dan pengolahan ikan lainnya.
BISNIS