Tempo.Co, Jakarta - Sejumlah platform digital bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk melayani pasien positif virus corona atau Covid-19. Lewat sistem telemedicine, para platform ini bakal memantau ketat kondisi pasien yang sekarang tengah mengisolasi diri secara mandiri di rumah.
“Sebanyak 81 persen pasien Covid-19, menurut data WHO di Cina bisa sembuh lewat self isolation, itulah pesan telemedicine ini,” kata CEO Halodoc Jonathan Sudharta dalam konferensi pers online BNPB di Jakarta, Jumat, 27 Maret 2020.
Saat ini, penyebaran virus corona di Indonesia semakin melonjak setiap harinya. Beberapa jam setelah konferensi pers ini diadakan, pemerintah mengumumkan jumlah pasien positif virus corona naik lagi menjadi 1.046 orang. 87 meninggal dunia dan 46 sembuh.
Dari semua pasien positif ini, tidak semuanya dilayani dan mendapatkan perawatan langsung di rumah sakit. Sebagian pasien, terutama yang masih memiliki kondisi fisik yang baik, diminta untuk melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing. Mereka diminta menghubungi dinas kesehatan, jika kondisi fisik memburuk.
Jonathan melanjutkan, dalam masa isolasi mandiri ini, pasien yang ada di rumah, tetap bisa berkonsultasi secara online maupun telepon dengan dokter yang disediakan para platform. Di Halodoc misalnya, ada 20 ribu dokter yang siaga memberikan konsultasi. Resep obat pun bisa diberikan secara online dan dikirim lewat ojek online, langsung ke rumah pasien.
Selain Halodoc, ada beberapa platform digital lainnya yang bergabung dalam sistem telemedicine ini. Mereka yaitu Data Enzim, Dokter Sehat, SehatQ, Klik Dokter, ProSehat, Link Medis Sehat, Gojek, dan GrabHealth.
Dalam sistem telemedicine ini, para platform akan memberikan sejumlah konsultasi. Jika kondisi pasien memburuk, maka tenaga medis dan relawan akan dikirimkan ke rumah pasien tersebut. Jika semakin memburuk, barulah para platform ini merekomendasikan kepada BNPB, agar pasien tersebut dibawa ke RS Darurat Corona di Wisma Atlet, Kemayoran, ataupun RS rujukan jika kondisinya sangat buruk.
Selain itu, data pasien yang ada di platform ini juga akan terhubung dengan BNPB. Saat ini, para platform mengumpulkan data pasien untuk melihat eskalasi kasus virus corona di setiap daerah. Sehingga, data ini bisa menjadi bahan masukan bagi BNPB.