TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan menyiapkan anggaran sebesar Rp 200 miliar untuk penanganan virus corona atau Covid-19. Dana itu bersumber dari penghematan dan relokasi sejumlah pos anggaran dalam APBN 2020.
"Kami melakukan penyisihan anggaran dari APBN sekitar 10 persen. Jadi dari kami terkumpul RP 160 miliar," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi dalam video konferensi, Jumat, 27 Maret 2020.
Sumber lainnya, kata Budi Setiyadi, bersumber dari realokasi anggaran mudik gratis yang dibatalkan. Jumlahnya mencapai Rp 40 miliar sehingga bila ditotal, seluruh anggaran yang disiapkan mencapai Rp 200 miliar.
Budi Setiyadi mengatakan anggaran ini akan dimanfaatkan untuk pelbagai kepentingan. Misalnya antisipasi penyebaran virus corona dengan pengadaan kegiatan sterilisasi hingga pemberian insentif untuk sektor-sektor terdampak. Stimulus itu, kata dia, secara khusus bakal diberikan kepada pelaku usaha di bidang bus dan angkutan penyeberangan serta karyawan-karyawannya.
Adapun secara keseluruhan, Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati, mengatakan kementeriannya tengah mengkalkulasikan ulang anggaran penanganan Covid-19 dari semua subsektor dan badan. Saat ini pun belum dipastikan total besaran anggaran yang akan digelontorkan untuk wabah tersebut.
"Namun yang jelas kami akan fokuskan ke insentif-insentif," tuturnya.
Sejalan dengan penghitungan ulang fokus kegiatan kementerian, Adita menerangkan pihaknya juga akan meramu kembali insentif-insentif yang sebelumnya sudah direncanakan bakal digelontorkan, seperti khususnya maskapai penerbangan. Sebab, skema insentif yang dirancang Kementerian Perhubungan pada awal masa pandemi untuk saat ini dianggap tidak relevan.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA