TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan meminta semua pihak membantu kelancaran logistik pada masa darurat wabah virus corona Covid-19.
"Ini saya garis bawahi, untuk penyaluran logistik itu jangan sampai ada gangguan. Masalah ini super penting apalagi di saat kondisi seperti ini," ujar dia dilansir dari keterangan tertulis, Jumat, 27 Maret 2020.
Ia meminta pengangkutan truk logistik di jalan raya ataupun kargo di pelabuhan jangan sampai ada gangguan. Untuk itu, Luhut pun mengingatkan kepada jajaran baik di pemerintahan pusat dan daerah, agar jangan sampai ada aturan yang justru mempersulit penyaluran atau pengiriman logistik untuk masyarakat.
"Dan juga untuk pengiriman bantuan, terutama yang sudah berjalan periksa lagi keamanannya, dicek lagi seluruhnya terutama kebersihannya," tutur Luhut.
Belakangan, sektor logistik menjadi tumpuan masyarakat di tengah terbatasnya akses selama masa pandemi. Hal tersebut tertangkap dari melonjaknya kapasitas pemesanan di sektor bisnis jasa pengiriman dan logistik.
Ketua Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldy Ilham Masita mengatakan tren kenaikan permintaan jasa pengiriman ini sudah terlihat sejak sepekan lalu. Zaldy mencatat ada lonjakan yang cukup signifikan untuk pengiriman bahan makanan, alat kesehatan, bahkan saat ini bahan kimia untuk pembuatan cairan pembersih ikut naik.
“Kenaikan logistik untuk bahan makanan dan alat kesehatan, bisa naik sampai lebih dari 100 persen. Kalau dilihat trennya naik terus setiap hari,” ujar Zaldy kepada Tempo, Rabu 18 Maret 2020.
Zaldy mengatakan kenaikan tersebut dipicu pergerakan masyarakat yang terbatas kebijakan kerja dari rumah. Meski nantinya akan ada kebijakan lockdown, Zaldy mengatakan permintaan tak akan terganggu. Bahkan, kata dia, tetap akan ada lonjakan permintaan. Dalam kondisi seperti ini, Zaldy memastikan aktivitas logistik tidak boleh berhenti. Apalagi, melihat pengalaman di Wuhan Cina, pengiriman bahan makanan sehat naik tajam untuk meningkatkan kesehatan mereka.
“Sehingga, jalur logistik yang aman atau bebas virus harus bisa tersedia dari petani sampai ke kota-kota. Distribusi barang yang aman akan menjadi kunci penting untuk membuat lockdown bisa berhasil dan masyarakat tidak panik,” ujar Zaldy.
Saat ini, perusahaan logistik tengah mengerahkan kapasitas maksimal untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan. Untuk menekan penularan, Zaldy mengatakan perusahaan juga tengah mempersiapkan perubahan sistem operasional terutama di dalam gudang agar tidak berkerumun di satu lokasi yang sama.
Karena ada beberapa kinerja industri yang naik atau turun selama wabah Covid-19, maka perusahaan logistik yang melayani industri yang turun harus bisa dengan cepat berpindah melayani industri yang sedang naik. “Sehingga kapasitas logistik untuk melakukan distribusi tidak berkurang,” tutur Zaldy.
CAESAR AKBAR | LARISSA HUDA