TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Permata Bank Josua Pardede memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG hari ini akan berada di rentang 3.850-4.250. Hal itu karena dia melihat stimulus besar yang dikeluarkan oleh pemerintah Amerika Serikat telah membuat tekanan ke IHSG berkurang.
"Maka tekanan pada pasar keuangan negara berkembang dan nilai tukar diperkirakan akan cenderung mereda," kata Josua saat dihubungi, Kamis, 26 Maret 2020.
Dia mengatakan, bursa saham AS kemarin menguat, karena didukung oleh stimulus Quantitative Easing yang akan dilakukan bank sentral AS, The Fed dengan nilai tak terbatas terhadap obligasi pemerintah, Residential Mortgage-Backed Security (RMBS) dan efek lainnya. Menurut dia, tujuan program ini untuk mendukung kelancaran fungsi pasar serta membantu perekonomian AS yang tertekan oleh pandemi virus Corona atau Covid-19.
Director PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijayam memperkirakan IHSG bergerak di kisaran 3.751 - 4.101. Menurutnya, IHSG saat ini terlihat sedang mengalami teknikal rebound, namun sentimen dari market global dan regional yang terlihat dalam tekanan masih membayangi pola gerak IHSG hingga beberapa waktu mendatang.
"Sehingga momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target jangka menengah hingga panjang," kata dia.
Adapun dia merekomendasikan beberapa emiten, seperti kode saham ASII, KLBF, SRIL, TLKM, HMSP, BBNI, BBCA, EXCL, dan MYOR.
IHSG Bursa Efek Indonesia pada Kamis, 26 Maret 2020 ini kembali naik menembus level psikologis 4.000 di tengah pelemahan bursa saham regional. Pada pukul 09.08, IHSG menguat 186 poin atau 4,72 persen ke posisi 4.123,63. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 39,4 poin atau 6,95 persen menjadi 606,23.
HENDARTYO HANGGI | ANTARA