TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir menyatakan perusahaan-perusahaan pelat merah, khususnya yang bergerak di sektor transportasi, siap merugi lantaran pandemi virus corona Covid-19. Sebab, operator transportasi harus tetap beroperasi di tengah melemahnya pergerakan pasar atau demand.
"Saat ini Angkasa Pura I, Angkasa Pura II, Garuda Indonesia, Kereta Api Indonesia, kapal feri, siap rugi," ujar Erick dalam siaran langsungnya, Selasa, 24 Maret 2020.
Meski demikian, Erick menyatakan hitung-hitungan pasti ihwal kerugian itu belum akan ia singgung dalam waktu dekat lantaran alasan keetisan. Ia hanya memastikan bahwa saat ini Kementerian BUMN tengah mengkaji sejumlah perseroan agar tetap tumbuh di tengah pandemi.
Adapun kajian itu dilakukan bersama-sama antara pemerintah pusat dan daerah. Kajian ini diperlukan agar kebijakan yang diambil untuk masing-masing subsektor pada masa mendatang tepat.
Di luar perusahaan transportasi, terkait adanya kebijakan social distancing atau pembatasan interaksi sosial, Erick memastikan seluruh perusahaan BUMN, khususnya perbankan, akan tetap beroperasi. Artinya, bank-bank pada hari-hari kerja masih akan melayani masyarakat seperti biasa.
"Perbankan harus tetap buka dan bukan berarti rugi," ucapnya.
Perbankan didorong untuk tetap beroperasi lantaran dalam waktu dekat pemerintah akan mengucurkan bantuan langsung tunai atau BLT kepada masyarakat. Umumnya, bantuan-bantuan itu disalurkan lewat bank pelat merah yang telah bermitra dengan kementerian atau lembaga terkait.
Kendati telah memprediksi adanya risiko terburuk bagi kelanjutan bisnis emiten pelat merah, Erick tetap optimistis kondisi ini akan segara puluh. "Saya yakin Indonesia ini negara besar. Pasti akan membaik dalam waktu beberapa bulan ke depan,” tuturnya.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA