TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 3,77 persen pada pembukaan perdagangan Senin pagi ini, 23 Maret 2020. Saat ini, IHSG berada di posisi 4.036,6, melemah 158,34 poin dibandingkan posisi terakhir.
Situasi ini melanjutkan tren yang terjadi sepanjang minggu kemarin, di mana IHSG terus melemah akibat penyebaran virus corona atau Covid-19. Sepanjang minggu lalu, IHSG terus melemah di bawah level 5000.
Pada Senin, 16 Maret 2020, IHSG ditutup di level 4.907,57. Lalu pada penutupan perdagangan Jumat kemarin, 20 Maret 2020, IHSG ditutup di level 4.194,94.
Namun, IHSG tak sendirian. Indeks saham lain juga terpantau melemah di tengah pandemi corona ini. Mulai dari Dow Jones Industrial Average yang melemah 4,55 persen ke level 19.173,98. Lalu, S&P 500 Indeks melemah 3,34 persen ke level 2.304,92. Hingga, Nasdaq Composite, melemah 3,79 persen ke level 6.879,52.
Analis dan juga Direktur Anugerah Mega Investama, Hans Kwee, sebelumnya telah memperkirakan IHSG pada Senin pagi ini 23 akan kembali tertekan. Tekanan terjadi akibat pengaruh pasar Amerika Serikat yang masih tertekan dan mengalami pelemahan akibat virus corona atau Covid-19.
"Kami perkirakan IHSG berpeluang kembali tertekan turun dengan support di level 3918 sampai 3686 dan resistance di level 4238 sampai 4900," kata Hans dalam keterangan resmi kepada Tempo di Jakarta, Sabtu, 21 Maret 2020.
Namun, meski mengalami tekanan di awal pekan peluang, Hans memprediksi pada akhir pekan, IHSG dapat kembali naik terbatas. "Pelaku pasar harus tenang jangan panik dan tetap rasional. Lakukan akumulasi beli bagi investor yang punya jangka waktu investasi lebih dari satu tahun," kata dia.