"Seperti yang kita tahu masker medis saat ini kekurangan suplai sehingga pekerja medis kesulitan (untuk mendapatkan stok masker yang cukup),” katanya.
Joy berharap, dengan adanya masker khusus non medis ini, stok masker medis dapat dialokasikan kepada pekerja medis atau bidang sejenisnya. Adapun untuk distribusinya, Joy memastikan manajemen masih memfokuskan di Pulau Jawa dan mulai dikirimkan pada hari ini, Sabtu, 21 Maret 2020.
Sementara itu untuk produk baju pelindung coverall, Joy mengatakan Sritex mulai memproduksi alat pelindung diri atau APD tersebut sejak Februari lalu. Saat ini, APD sudah tersedia di pasar.
Kelangkaan masker medis sebelumnya terjadi sejak virus corona pertama kali muncul. Kelangkaan ini membuat harga masker di pasar tradisional dan e-commerce tak rasional hingga naik 10 kali lipat lebih.
Beberapa waktu lalu, sejumlah penjual masker di sejumlah pasar di Jakarta, mematok harga masker jenis Nexcare isi 50 sampai Rp 850 ribu per kotak. Sedangkan masker bermerek Sensi ditawarkan seharga Rp 450 ribu. Adapun masker bermerek Accurate dijual seharga Rp 400 ribu. Padahal umumnya, harga masker sebelum virus corona merebak berkisar Rp 20-30 ribu per kotak.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | BISNIS