TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah resmi meluncurkan prakerja.go.id, situs resmi dari Program Kartu Prakerja. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan program ini merupakan bantuan biaya pelatihan untuk mereka yang sedang ataupun tidak mencari pekerjaan.
"Baik untuk buruh, karyawan, korban PHK, ataupun lulusan SMA/SMK di atas 18 tahun ke atas yang tidak sedang sekolah ataupun kuliah, itu boleh mendaftar," kata Airlangga dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Jumat, 20 Maret 2020.
Program yang merupakan janji kampanye Presiden Joko Widodo atau Jokowi ini diluncurkan karena pemerintah mencatat ada 7 juta penduduk yang belum mendapat pekerjaan. Sekitar 3,7 juta di antaranya baru berusia 18 sampai 24 tahun.
Kementerian Keuangan menyiapkan anggaran Rp 10 triliun tahun ini untuk menjalankan program tersebut. Pemerintah menargetkan, ada 2 juta pencari kerja yang bisa dilatih hingga akhir tahun ini.
Para pencari kerja bisa mengakses informasi lengkap mengenai Program Kartu Prakerja di situs prakerja.go.id. Di dalamnya, juga ada 11 start-up dan mitra yang bekerja sama dan menyediakan program pelatihan. Pendaftaran juga akan dilakukan di situs prakerja.go.id, namun akan dibuka dua minggu lagi.
Saat ini, pemerintah memprioritaskan program ini untuk para pencari kerja muda terlebih dahulu. Pelatihan tersedia dalam bentuk online dan offline. Untuk pelatihan offline, akan dilakukan di empat kota yaitu Bali, Kepulauan Riau, Sulawesi Utara, dan Surabaya. Sementara pelatihan online, sudah bisa dimulai secara nasional pada 2 minggu lagi.
Adapun 11 mitra yang bekerja sama dengan program ini terdiri dari 8 platfrom digital. Mereka yaitu Bukalapak, MauBelajarApa, Pintaria, Ruangguru, Sekolahmu, Tokopedia, Pijar Mahir, dan Sisnaker. Lalu, 3 mitra bayar yaitu BNI, OVO, dan LinkAja.
FAJAR PEBRIANTO