TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah menara atau tower dari Wisma Atlet Kemayoran yang akan dijadikan rumah sakit darurat untuk menangani pasien terjangkit virus Corona nantinya akan berisi 2.000 kamar.
"Kemarin baru diputuskan Wisma Atlet 2 tower akan dijadikan rumah sakit untuk pasien Corona sekitar 2.000 kamar," kata Staf Khusus Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga saat telekonferensi bersama awak media, Kamis, 19 Maret 2020.
Kementerian BUMN bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), TNI, dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiapkan Gedung Wisma Atlet, Kemayoran sebagai tempat penanganan pasien virus Corona atau Covid-19.
Saat ini, kata Arya, pihak Kementerian PUPR bersama dengan BUMN karya sedang berusaha memperbaiki fisik serta struktur gedung agar sesuai dengan peruntukkannya sebagai rumah saki penangan virus Corona. "Nanti beberapa lantai akan dipakai sebagai (ruang) isolasi," ucapnya.
Arya mengatakan, proses tersebut akan mengandalkan pendanaan dari pemerintah. Untuk tahap awal, pembangunan di rumah sakit darurat itu akan dioptimalkan untuk menyiapkan 1.000 kamar penanganan pasien Corona.
Menteri BUMN Erick Thohir, kata Arya, telah memerintahkan PT Hotel Indonesia Natour (HIN) sebagai manajerial gedung tersebut. Mulai dari kebersihan, tata ruang kamar, hingga sanitasi gedung.
Adapun untuk alat kesehatan yang akan digunakan di dalam Gedung Wisma Atlet akan mengandalkan dana gotong royong dari 25 BUMN. "Diharapkan dalam beberapa hari Wisma Atlet ini siap beroperasi," ucapnya.
Selanjutnya untuk tenaga kesehatan, menurut Arya, akan disokong dari holding rumah sakit BUMN Indonesia Healthcare Corporation (IHC) bersama dengan tenaga medis dari TNI. Namun ia mengaku, pihaknya masih akan menghitung kebutuhan dari sumber daya manusianya. "Kita juga akan buka ruang tenaga medis (lembaga lain) untuk turun bersama menangani ini," tuturnya.
Arya sebelumnya mengungkapkan Kementerian BUMN telah menyiapkan Rumah Sakit Pertamina Jaya (RSPJ) dan Hotel Patra Comfort, Jakarta sebagai tempat penanganan virus Corona. Untuk RSPJ sendiri memiliki kapasitas 65 tempat tidur yang terdiri dari 20 tempat tidur untuk perawatan setingkat ICU dan 45 tempat tidur non-ICU.
"Penanganannya akan didukung 10 dokter spesialis, delapan dokter umum, dan tiga perawat terlatih," kata Arya saat telekonferensi, Rabu 17 Maret 2020. Adapun Hotel Patra Comfort sebagai tempat orang dalam pengawasan (ODP) Covid-19, dengan kapasitas sebanyak 52 tempat tidur.
RS Pertamina Jaya juga dilengkapi laboratorium diagnostik yang dapat mendeteksi virus Corona. Selain itu terdapat juga fasilitas radiologi dan gawat darurat serta dilengkapi ruang isolasi.