TEMPO Interaktif, Jakarta:
Harga elpiji di Semarang dan sekitarnya mencapai Rp 80 ribu per tabung isi 12 kilogram. Lonjakan itu Rp 10 ribu lebih mahal dari harga sebelumnya, Rp 70 ribu per tabung. "Mulai hari ini harga naik," kata Ridwan, agen elpiji Latansa Semarang, kepada Tempo.
Harga tersebut melebihi harga yang sudah ditetapkan PT Pertamina , yang mendongkrak harga elpiji kemasan 12 kilogram dari Rp 63 ribu menjadi Rp 69 ribu per tabung. Sedangkan tabung elpiji ukuran 50 kilogram dari Rp 343 ribu menjadi Rp 362.750 per tabung.
Ridwan menyatakan, selama ini harga di tingkat agen memang berbeda dengan harga yang ditetapkan PT Pertamina. "Kami dibebani dengan ongkos kirim," ujarnya. Sehari sebelumnya, menurut Ridwan, tak ada aksi borong atau pasokan berkurang. "Stoknya cukup banyak," katanya.
Kebijakan Pertamina harga elpiji terus dinaikan untuk mencapai harga ekonomi. Untuk elpiji kemasan 12 kilogram dan 50 kilogram dinaikkan Rp 500 per kilogram per bulannya sampai mencapai harga keekonomiannya. Secara nasional, harga elpiji keekonomiannya mencapai Rp 11.400 per kilogram.
Juru bicara Pertamina, Wisnuntoro, mengatakan harga jual tabung naik dari Rp 63 ribu menjadi Rp 69 ribu. Tak boleh lebih dari itu. Alasan Pertamina menaikkan harga jual elpiji, kata dia, karena untuk menambal biaya operasional dan angkut akibat kenaikan harga bahan bakar minyak. Harga lama elpiji masih belum mampu menutupi biaya operasional. "Pertamina masih menanggung kerugian Rp 6,5 triliun meski ada kenaikan harga," katanya.
Rofiuddin