Menurut sumber Tempo yang mengetahui proyek Tangguh, penundaan pekerjaan akibat virus corona pun berpotensi menimbulkan biaya tambahan. "Ada biaya yang tetap harus ditanggun selama pekerjaan berhenti seperti biaya alat berat, logistik, akomodasi, gaji karyawan, hingga biaya subkontraktor," ujarnya. Menurut dia, dengan adanya penetapan keadaan kahar BP Indonesia harus menanggung biaya tersebut.
Head of Country BP Indonesia, Moektianto Soeryowibowo, tak menjawab ketika dikonfirmasi mengenai biaya tersebut. Dia mengatakan akan memastikan pengerjaan proyek Train 3 Tangguh terus berjalan. "Kami akan terus berkoordinasi dengan para kontraktor untuk mengutamakan keselamatan dan kesehatan para pekerja dalam mengantisipasi potensi penyebaran virus," ujarnya. Perusahaan juga berkoordinasi untuk meminimalisir dampak gangguan terhadap pengerjaan proyek.