TEMPO.CO, Jakarta - Staf Khusus Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga mengatakan, PT RNI (Persero) akan mendatangkan alat uji virus Corona atau rapid test Covid-19 yang berasal dari Cina.
Dia mengatakan, alat tersebut telah terbukti bisa dengan cepat memberikan informasi deteksi awal apakah seseorang suspect virus corona. "Itu tes corona kan rapid test, yang hasilnya bisa keluar hanya 15 menit sampai 3 jam," kata dia melalui telekonferensi bersama awak media, Rabu, 17 Maret 2020.
Arya menjelaskan, bahwa RNI saat ini telah memesan 500 ribu unit alat tersebut. RNI telah mendaftarkan alat tersebut ke Kementerian Kesehatan sejak 10 Maret 2020.
Namun pihak perseroan belum bisa segera mengimpor alat tersebut, menurut Arya, karena harus menunggu izin dari Kementerian Kesehatan. "Kalau ini bisa secepatnya, kalau dikasih izin maka kami langsung kirim pakai Garuda (pesawat Garuda Indonesia) dari Hangzhou," tuturnya.
Dengan begitu, alat uji tes itu bisa segera sampai di Indonesia dan segera dapat digunakan. "Cepat, dua hari juga sampai. Jadi kebutuhan kita bisa dicukupi dengan cepat," ujar Arya. Bila alat tersebut telah berhasil masuk ke Indonesia, RNI akan mendistribusikannya ke rumah sakit.
Lebih jauh Arya menyebutkan alat uji itu tak semahal dengan tes konvensional pada rumah sakit di dalam negeri. Namun ia tak membeberkan berapa harga satuan alat uji tersebut.
Yang pasti, menurut Arya, alat uji virus Corona ini akan menjadi kepastian tahap awal bagi masyarakat Indonesia. "Kalau bisa rapid test dengan cepat dikasih izin permasalahan yang jadi kendala bisa terselesaikan. Walaupun rapid test bukan tes terakhir. Karena kalau dilihat positif bisa melangkah lebih jauh tes lab yang butuh 2 hari itu," tuturnya.